RENDANG
Dari Kata Kerja Jadi Kata Benda
Selama ini, saya menyangka rendang itu makanan. Bahkan kata KBBI, rendang (noun) adalah daging yang digulai dengan santan sampai kuahnya kering sama sekali, yang tinggal hanyalah potongan daging dengan bumbunya.
KBBI sendiri mengelompokkan rendang sebagai noun, alias kata benda.
Lalu saya bertemu Ade, pemilik bisnis rendang merek Katuju, asal Solok, Sumatera Barat.
Pemuda yang dulu kuliah di UNP jurusan Fisika ini pun menjelaskan, bahwa rendang asal katanya dari randang, atau marandang.
Marandang adalah proses meniadakan air dalam proses memasak. Dan tidak hanya gulai daging, kopi pun bisa dirandang.
Namun kita sekarang lebih mengenal padanan untuk kopi itu roasting, atau memanggang. Tujuan akhirnya sama, dengan memanggang, kandungan air akan hilang. Roasting, memanggang, marandang, sama maknanya. Kacang pun dirandang di Sumbar sana.
Jadi randang adalah sebuah proses. Awalnya. Bukan produk. Namun sekarang "proses" tersebut sudah berubah menjadi kata benda. Rendang adalah produk.
Ada rendang daging, rendang telur, rendang ati, rendang paru, rendang ubi, bahkan rendang nangka, rendang durian, dan rendang jengkol pun ada. Asal, proses membuatnya jadi gulai pakai santan dan dimasak sampai kuahnya kering.
Pria yang masuk Universitas Negeri Padang tahun 2005 ini mulai serius bergulat dengan rendang sejak 2014, waktu ia menjadi karyawan di perhotelan, setelah sebelumnya membuka bisnis bimbingan belajar bagi anak-anak khusus. Khusus kepintarannya, khusus karakternya.
Lepas berbisnis bimbingan belajar, anak Fisika ini kemudian jadi resepsionis hotel. Lima tahun di sana hingga akhirnya berbagai jabatan diemban. Membuat standar-standar, sampai meneliti rendang untuk anak usaha hotel tempatnya bekerja.