1980an
Waktu itu, saya masih SD. Ikutan mentoring di Pendidikan Anak Salman. Pementornya Kak Andi Yudha. Khas dengan rambut keriting, dan kumisnya. Sampai sekarang, masih begitu gayanya. Dan masih dengan ular-ularnya.
Setiap beres semester, biasanya ada pertunjukan. Saya ingat waktu itu Kak Andi bikin adegan astronaut. Mewah sekali. Saya sampai kagum. Itu roket seperti betul-betul berangkat ke angkasa! Sound effect-nya juga menggelegar. Hati dan pikiran saya sebagai anak sekolah dasar membuncah. Bergetar.
Sejak itu, saya ingin jadi astronaut!
+++
1990an
Kakak tertua saya dulu sudah SMA tingkat akhir. Mau masuk perguruan tinggi. Zaman itu, sedang tren serial televisi Friends. Saya juga ketularan jadi suka. Tentang 6 sahabat, dengan karakternya yang beda-beda. Setiap part selalu ada cerita dengan kekonyolan baru. Setiap tokohnya punya "gerr"nya sendiri. Ajaib yang bikin skripnya. Salut!
Ada satu karakter bernama Chandler. Dia kerja di advertising. Setiap benda yang disodorkan ke dia, langsung keluar tagline. Joey kasih benda baru, keluar lagi tagline. Kok cepat sekali bikin tagline.
Sejak saat itu, saya ingin jadi copywriter!
+++
Masih di 90an. RCTI rajin banget rilis serial-serial TV andalan. Salah satunya Macgyver. Pria serbabisa. Modalnya pengetahuan kimia dan fisika.
Dalam keadaan apapun, terpojokkan musuh, terjepit lawan, dia cukup lihat sekitarnya. Bisa dijadikan apa?
Lalu satu adegan dia campur bubuk putih. Dimasukkan ke dalam pulpen. Hasil modifikasi pulpennya, begitu tombol "cetek-cetek" itu ditekan, meluncur tembakan. Wih, gimana itu caranya?
Sejak saat itu, saya ingin jadi Macgyver!
+++
2000an
Ayat-Ayat Cinta booming. Film religi, tapi penontonnya jutaan. Sampai ada buku yang saya beli judulnya: Saat Bioskop Jadi Majelis Taklim. Yang ke bioskop kala itu memang banyak hijaber, dan rohis-rohis.
Tokoh utamanya Fahri. Akhlaknya luar biasa. Ilmu agamanya tinggi. Dan, disukai banyak wanita. Hihi.
Sejak saat itu, saya ingin jadi Fahri!
+++
Itu hebatnya pembuat konten. Apalagi yang main di audio visual. Tidak seperti novel, yang hanya visual. Atau sandiwara radio, yang hanya audio. Hari gini, sudah punah sepertinya sandiwara radio.
Gara-gara content creator, hampir saja saya jadi astronaut, copywriter, Macgyver, dan Fahri.
Tapi saat ini, selain jadi peneliti di aplikasi semen, saya juga jadi penulis storytelling.
Gara-gara siapa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H