Kemarin saya beli produk mini studio untuk foto produk-produk. Gaya banget ya produk-produk. Kesannya banyak gitu. Padahal hanya novel Tuing!, gantungan kunci Tuing!, parfum Tuing!, dan kopi Tuing!. Semuanya Tuing! Wkwkwk. Gak usah ribet sih, beli novelnya aja sudah dapat semua itu.
Oke itu intermezzo aja. Bukan itu yang mau diceritakan.
Jadi saya lihat ads di instagran tentang studio mini itu. Simple, udah ada lampunya jadi saya gak perlu repot pasang lampu, dan tersedia background putih dan hitam. Segini sih cukup, kalau ikut standar receh saya ^,^
Ditransferlah duit ke si empunya bisnis itu. Entah dia toko reseller, gak tahu juga. Hari Sabtu uang dikirim. Dan balasan si customer service yang ternyata manusia ini... cukup lamban.
Senin saya kontak lagi, karena weekend mungkin dia libur juga. Soalnya manusia, beda kalau customer servicenya robot.
Saya tanya apakah barang sudah dikirim atau belum. Untuk whatsapp yang terbaca statusnya "online", responnya juga sangat lambat. Saya tinggal dulu tuh hape lima belas menit. Barulah dibalas dengan kalimat "barang sudah dikirim ya kak".
Begitu dia balas, langsung saya chat lagi untuk minta nomor resinya. Dan... hening. Read doang. Centang biru. Parah nih customer service!
Akhirnya saya pasrahkan. Uang sudah dikirim soalnya. Lalu menyusun rencana jika barang gak sampai dalam waktu seminggu.
Alhamdulillah produk tiba Selasa malam. Cepat juga ternyata. Kalau memang barang sudah dikirim, seharusnya nomor resi ada. Dan itu cara konsumen untuk memercayai bahwa barang memang sudah dikirim. Tapi tidak dia lakukan.
Produk Taktukunya sih gak ada masalah. Tapi customer servicenya yang bikin produk portable studio fotonya saya masukin ke Brand Hell.
Karena Branding itu bukan hanya tentang produk, tapi semua lini. Termasuk pelayanan.
Oksand -- Penulis Nyeleneh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H