Mohon tunggu...
Oksand
Oksand Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis Storytelling dan Editor

Penulis Storytelling - Fiksi - Nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Money

Sebelum Haus Minum Haus

9 September 2019   08:00 Diperbarui: 9 September 2019   08:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu minuman yang namanya aneh menurut saya ini dihidangkan pada workshop Bisa Bikin Brand akhir Juni lalu, saya langsung pilih warnanya. Pilihan jatuh pada si ungu. Yang mojok di sana. .
Selain karena ukurannya jumbo (mode gak mau rugi), di atasnya ada yang putih-putih gitu. Keanehan kedua.

Meluncurlah sedotan, menembus pertahanan minuman ungu itu. Saya aduk-aduk. Reflek. Entah kenapa, bawaannya ingin ngaduk itu yang putih-putih.

Akhirnya sekawanan cairan ungu itu menjelajahi kerongkongan. Melewati penjaga gerbang rasa. Ia memberi manis dan gurih dalam satu senyawa.

"Jangan!"
Suara itu tiba-tiba datang dari arah samping. Sepertinya dia lihat saya aduk-aduk itu yang putih-putihnya. .
"Mestinya jangan diaduk." Dia menambahkan.

Lah, telanjur. Yang penting hati ini gak teraduk-aduk.

"Gimana?" Sepertinya dia penasaran.
Aneh.
Saya sebut dalam hati. Sudah tiga keanehan sejak baca nama minuman ini di awal tadi.

Apa ini semacam ganjaran karena saya menerbitkan buku yang juga aneh? Semua jilid kiri. Ini malah kanan! Sebagian bilang aneh. Sebagian sebut nyeleneh. Saya suka sebagian yang kedua.

Sepertinya selaras dengan minuman ini. Nyeleneh saya rasa.

Apa kamu sudah HAUS begitu baca label di gelas plastik itu?

Tuingin mengambilnya. Kali kedua. Untuk menebus dosa. Bahwa si putih-putih telah teraduk. Kali ini tak akan terulang.

Tuing!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun