Inti cerita Ernest, menjadi terkenal juga menginginkan adanya privasi. Gak setiap ketemu orang di jalan terus dia mau difoto bareng. Terutama kalau sedang bareng keluarga. Atau lagi capek.
Di situ saya ambil kesimpulan. Bahwa orang memang ingin dikenal. Sebagai sesuatu yang positif, bermanfaat bagi orang lebih banyak. Dan setelah terkenal, privasi menjadi hal yang dirindukan seperti saat belum terkenal. Seperti saat ketemu orang asing di jalan lalu mereka cuek aja. Makan di pinggiran gak ada yang peduli. Beli VCD bajakan gak ada yang kenal (kalau ini ceritanya Dennis Adhiswara, dari wawancara Soleh di youtube juga).
Jadi jika saat ini kamu belum terkenal, nikmati aja. Karena momen ini begitu berharga, saat kamu nanti terkenal. Pasti bakal kangen.
Apalagi kalau terkenalnya dunia akhirat. Sampai Malaikat bertanya, "Lho, kamu kan yang dosanya sedikit. Yang banyak amalan baiknya. Yang namanya harum di dunia. Udah sana masuk gak usah diperiksa lagi." Hehehe.
Jadi, mau terkenal apa enggak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H