Sebenarnya skenario juga, sang panitia kirim pesan malam-malam. Terkadang di dunia kerja, hal seperti itu juga terjadi. Di pabrik ada masalah, harus segera ke sana.Â
Atau operator menelpon malam-malam untuk minta keputusan tindakan apa yang harus dilakukan. Terkadang juga shubuh ditelepon. Namanya dunia kerja, show must go on, produksi harus jalan terus. Ternyata ada hikmahnya juga ya....
Itulah beberapa cerita Mabim masa lalu. Bagaimana seharusnya di era Milenium ini? Jaman dulu, arahnya ke pembentukan kekompakan, solidaritas, sosialisasi, dan disiplin.Â
Zaman sekarang? Ya sama kurang lebih, yang bisa dibuat berbeda adalah pengemasannya. Ibarat jengkol di kantung kresek dan di dalam kado. Isinya sama-sama jengkol, tapi bungkusnya berbeda jauh.
OBJECTIVE
Targetnya adalah dunia kerja, dunia setelah lulus dari kampus. Dulu, mungkin sebatas pengenalan dunia kampus bagi mahasiswa baru.Â
Supaya berdampak lebih luas, sebaiknya target MABIM/ OSPEK adalah untuk para mahasiswa baru, panitia, dan senior (mahasiswa tingkat akhir).Â
Kegiatan ini akhirnya menjadi kegiatan bersama, antara jurusan dan himpunan, karena ada satu tujuan yang sama: persiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
Sekarang, apa yang ada di dunia kerja? Sebagai karyawan, kita perlu sosialisasi dengan karyawan lain, dengan bos, dengan bawahan. Kita juga perlu disiplin kerja, masuk tepat waktu, kerja efektif, kerjasama dengan yang lain, membuat tim kerja yang solid.Â
Di tataran paper work, atau kerja di belakang meja, kita juga harus bisa membuat laporan kerja, penelitian, percobaan, yang efektif dan dimengerti semua pihak. Tidak jauh beda dengan tujuan-tujuan OSPEK/MABIM, ya?
Zaman hi-tech begini, cara-cara lama tentu ada yang masih relevan, ada juga yang basi. Zaman penuh teknologi, kalau yang menguasai teknologinya gak mudeng, percuma juga. Kita coba pakai metode PDCA untuk merencanakan OSPEK yang (kita anggap) visioner di era Milenium ini.