Mohon tunggu...
Sandrina Raisya AK
Sandrina Raisya AK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Program Contributor at Askara Nusantara by Kitabisa

Saya sangat suka menulis dan membaca. Tertarik mendalami dunia pendidikan, lingkungan, sosial, dan politik, saya selalu berusaha memberikan kontribusi nyata melalui pemikiran dan aksi. Menulis bagi saya adalah cara menyuarakan ide, membangun dialog, dan menanam benih perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Transformasi Sampah Menjadi Sumber Daya: Potensi Masyarakat Mengelola Sampah dengan Maggot

23 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah Organik (Sumber:Freepik)

Sampah menjadi masalah yang kian membebani masyarakat, mengancam lingkungan, dan merusak ekosistem. Tengah lautan juga menjadi akhir dari ribuan sampah yang terus menggunung dan mencemari laut. Kita dihadapkan pada tantangan besar untuk menemukan yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan.

Dewasa ini masyarakat tengah dihadapi dengan permasalahan sampah yang meresahkan. Salah satunya melihat kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah semakin banyak ditemukan di berbagai penjuru kota. Musim hujan kali ini menjadi tantangan bagi para pengangkut sampah terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitaran TPA. Bau sampah yang tidak enak menyerbak terbawa hembusan angin hujan yang seharusnya dapat dinikmati bagi masyarakat menjadi hal yang tidak mengenakkan dan juga dapat membahayakan kesehatan para masyarakat. Akan tetapi, di tengah dampak negatif yang tengah dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, terdapat suatu solusi yang dapat mengurangi volume sampah - sampah yang menggunung di beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yaitu dengan cara mengelola sampah - sampah yang ada, lalu membaginya pada dua kategori yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Rata - rata sampah anorganik seperti botol plastik, wadah makanan atau minuman sekali pakai, sedotan, kaca, logam, styrofoam, bahkan barang elektronik seperti kabel, lampu, baterai bekas dan berbagai macam sampah anorganik lainnya dapat dikumpulkan oleh para pemulung lalu dapat dikonversikan dengan uang. Sementara, sampah organik seperti sampah makanan, sampah rumah tangga, dapat dikelola melalui budidaya maggot.

Maggot: Pasukan Kecil Pengurai Sampah Organik

Maggot (Sumber:Freepik)
Maggot (Sumber:Freepik)

Siapa sangka, hewan kecil ini berperan penting dalam kesejahteraan lingkungan kita salah satunya sebagai agen pengurai sampah organik. Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam (Hermetia Illucens) di Indonesia sendiri Maggot dikenal dengan nama belatung. Beberapa orang bisa saja takut akan larva tersebut, termasuk saya karena badannya yang kecil dan ia tidak sendiri, akan tetapi maggot selalu bersama teman - temannya, atau bahkan keluarga besarnya. Maka saya sebut mereka dengan pasukan kecil pengurai sampah organik. 

Maggot dapat mengonsumsi sampah organik seperti buah, sayuran, dan sisa - sisa makanan. Maggot juga dapat menguraikan sampah organik menjadi pupa dan residu yang kaya akan nutrisi. Residu yang dihasilkan disebut dengan kasgot dan dapat digunakan sebagai pupuk organik. Maggot sudah populer di berbagai kalangan industri rumahan yang sudah merasakan keuntungan dari mengelola sampah melalui media maggot. Budidaya maggot sendiri dapat dilakukan di rumah dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Larva maggot tidak akan menjadi medium penyakit. Ia akan hidup dalam siklus hidup selama 40 hari. 

Manfaat Maggot dalam Pengelolaan Sampah

Sampah Organik (Sumber: Freepik)
Sampah Organik (Sumber: Freepik)

Maggot dikenal sebagai agen pengurai sampah organik yang sangat efektif karena mampu mengonsumsi limbah makanan dan sampah organik dengan cepat, mengurangi volume sampah, dan menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti:

1. Pupuk organik dari sampah yang dikelola menggunakan maggot. Hasil dari kotoran maggot dapat digunakan sebagai kompos dengan kualitas yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun