Mohon tunggu...
Sandrina Hanum
Sandrina Hanum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanum

Akun Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Ikhlas dengan Perilaku Prososial

14 November 2022   13:12 Diperbarui: 14 November 2022   13:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam berhubungan dengan masyarakat pasti nya kita butuh yang nama nya social karena kita hidup di dunia ini tidak bisa sendiri atau individual pasti kita membutuhkan bantuan orang lain seperti saudara, tetangga rumah. Saat kita berdampingan dengan orang lain pasti nya ada yang membutuhkan satu sama lain seperti hal nya yang saya alami sendiri.

Tetangga saya kehilangan anak nya yang sudah lama sakit, sakit yang diderita yaitu paru-paru lalu menjalar ke jantung dan beberapa anggota tubuh lainnya yang biasa disebut komplikasi, dia bolak balik ke rumah sakit di sisi lain orang tua tidak kuat untuk membayar tagihan meskipun sudah memakai fasilitas BPJS, dan mungkin Allah berkehendak lain untuk tidak menyusahkan orang tuanya lagi. Tradisi di lingkungan saya selalu untuk membantu orang yang kesusahan mungkin bukan di lingkungan saya saja sebenarnya tetapi diluaran sana banyak itu sudah menjadi kewajiban. Hal ini biasa disebut dengan Prososial.

Dengan sedikit cerita di atas mungkin jarang orang mendengar atau asing dengan kata Prososial, di artikel ini mari kita bahas apa definisi Prososial. Perilaku Prososial merupakan salah satu bentuk perilaku saat kita berkontribusi dengan orang lain, yang bertindak untuk menolong orang lain tanpa adanya bayaran dari orang yang kita bantu atau biasanya menolong tanpa pamrih.

Tindakan atau contoh perilaku Prososial tidak hanya peristiwa di atas saja, mungkin bisa mengantar teman yang sakit ke rumah sakit atau UKS, membantu di posko bencana Ketika ada bencana, memberikan bantuan atau pinjaman barang kepada teman saat mereka membutuhkan barang tersebut.

Tindakan menolong sepenuh nya di dasari oleh kepentingan diri sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Perilaku Prososial lebih menuntut pada diri kita sendiri untuk mengorbankan beberapa hal seperti tenaga, dan waktu yang bersifat suka rela dan menguntungkan orang lain dari pada untuk mendapatkan imbalan materi maupun social.

Menurut Robert dan Strayer (1986 : 2) bahwa empati juga berhubungan dengan perilaku prososial yang mana empati berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengekspresikan emosinya. Pada dasarnya empati merupakan tolak ukur individu apakah dia mau melakukan atau mengaktualisasikan perilaku yang dimiliki oleh diri nya yaitu prososial dalam perilaku mereka atau tidak.

Bisa disimpulkan perilaku prososial yaitu Tindakan yang mendorong seseorang untuk ber interaksi, bekerja sama, dan menolong orang lain tanpa mengharapkan sesuatu dari yang di tolong.

Setiap perilaku pastinya ada perubahan emosi dalam diri individu, sama dalam perilaku prososial juga. Bagaimana mengembangkan emosi dalam perilaku tersebut?

  • Menyadari Adanya Keadaan Darurat
  • Dengan banyak nya kejadian orang di sekitar kita mungkin agak kaget atau gimana orang tersebut menanggapi atau menyadari situasi darurat yang terjadi karena terlalu sibuk untuk memperhatikan lingkungan di sekitarnya.
  • Menginterpretasikan Keadaan sebagai Keadaan Darurat
  • Di saat seseorang mempunyai potensi dalam menolong, mereka terkadang tidak yakin sepenuh nya dalam melihat keadaan yang terjadi dalam situasi
  • Mengasumsikan Tanggung Jawab untuk Menolong
  • Di saat individu memberi perhatian kepada beberapa kejadian, perilaku prososial mungkin akan dilakukan hanya Ketika orang mengambil tanggung jawab Ketika menolong
  • Mengetahui Apa yang Harus Dikerjakan
  • Bukan orang satu yang punya tanggung jawab Ketika melihat situasi yang agak kacau, pasti orang lain ada inisiatif sendiri Ketika bagaimana akan menolong orang yang akan di tolong, sehingga hamper setiap orang mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk menolong.
  • Mengambil Keputusan untuk Menolong
  • Meskipun sudah sampai ke tahap dimana individu mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memberi pertolongan pada si korban, masih ada kemungkinan dia memutuskan tidak memberi pertolongan bagaimana bentukannya. Sehingga dalam beberapa alasan individu memilih untuk menahan diri dan menghindari resiko di saat tingkah laku prososial nya.

Jadi sebelum memutuskan untuk menolong, seseorang masih perlu ber fikir dan menginterpretasikan kejadian yang terjadi, sekiranya setelah melihat situasi yang ada dan ber anggapan bahwa orang lain tidak membutuhkan pertolongan maka orang tersebut harus memutuskan untuk tidak menolong nya.

Anak kecil adalah peniru yang uluh atau sangat gampang apa yang dilakukan orang dewasa di depan mereka pasti dia menirukan nya. Jadi peran orang tua sebagai pendidik sudah melaksanakan peran nya sebagai pendidik dengan mengajarkan hal yang mudah mengajarkan menasehati anak agar memiliki perilaku berbagi, orang tua bisa melibatkan anak untuk melakukan pekerjaan yang ada di rumah.

Orang tua sudah melakukan peran nya sebagai pembimbing tetapi belum maksimal, karena tidak adanya kegiatan atau upaya orang tua yang bisa menjadi tolak ukur agar anak bisa berperilaku yang baik di manapun. Orang tua sudah melaksanakan peran nya sebagai motivator kepada anak tetapi sering kali tujuan tersebut hanya untuk menghilangkan sikap anak saat mereka dalam keadaan marah atau emosi nya lagi naik-naik nya, mungkin orang tua juga perlu memberi reward atau punishment di saat mereka melakukan sesuatu hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun