Mohon tunggu...
SANDRA PRATIWI
SANDRA PRATIWI Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

saya adalah mahasiswa UIN Sunan Ampel dari prodi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Kurikulum Berorientasi pada Kemampuan

15 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 15 Mei 2024   12:07 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan yang efektif adalah kunci untuk mempersiapkan generasi masa depan menghadapi berbagai tantangan. Untuk mencapai tujuan ini, salah satu pendekatan yang semakin populer adalah kurikulum berorientasi pada kemampuan. Apa itu, dan bagaimana bisa membantu siswa kita? Mari kita jelajahi lebih dalam!

Apa Itu Kurikulum Berorientasi pada Kemampuan?

Kurikulum berorientasi pada kemampuan adalah model pendidikan yang fokus pada pencapaian keterampilan nyata yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menekankan pada penguasaan teori, kurikulum ini juga memastikan siswa mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan untuk sukses.

Mengapa Ini Penting?

Bayangkan seorang siswa yang lulus dengan nilai sempurna tapi tidak tahu bagaimana menerapkan pengetahuannya di dunia nyata. Kurikulum tradisional sering kali terlalu fokus pada pengetahuan teoritis tanpa memperhatikan penerapannya. Inilah yang coba diatasi oleh kurikulum berorientasi pada kemampuan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar apa itu teori tetapi juga bagaimana menggunakan teori tersebut dalam situasi nyata.

 Prinsip-prinsip Utama

  • Berpusat pada Siswa: Kurikulum dirancang untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan potensi masing-masing siswa. Setiap siswa unik, dan pembelajaran yang dipersonalisasi membantu mereka mencapai potensi penuh.
  • Pembelajaran Aktif: Siswa terlibat dalam kegiatan praktis, proyek, dan diskusi. Mereka belajar dengan melakukan, bukan hanya mendengarkan.
  • Penilaian Berkelanjutan: Evaluasi tidak hanya dilakukan di akhir semester. Sebaliknya, penilaian dilakukan secara berkala untuk memberikan umpan balik yang membantu siswa terus berkembang.
  • Fleksibilitas:  urikulum ini tidak kaku. Guru dapat menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa.
  • Relevansi: Materi pembelajaran disesuaikan dengan kehidupan nyata dan tuntutan dunia kerja. Siswa belajar hal-hal yang benar-benar akan mereka gunakan di masa depan.

Manfaat yang Dirasakan Siswa

1. Keterlibatan yang Lebih Tinggi: Pembelajaran yang relevan dan aplikatif membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat.

2. Pengembangan Keterampilan Praktis: Siswa memperoleh keterampilan yang bisa langsung diterapkan, seperti problem-solving dan teamwork.

3. Penilaian yang Adil:  Penilaian berbasis kompetensi lebih fokus pada apa yang siswa benar-benar bisa lakukan, bukan hanya seberapa baik mereka menghafal informasi.

4. Persiapan untuk Dunia Nyata: Siswa lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan karena memiliki keterampilan yang diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun