Mohon tunggu...
Sandra DyahAsmawati
Sandra DyahAsmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

saya suka membaca dan berjalan jalan ke alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Era Disrupsi

21 Oktober 2024   03:25 Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menghadapi era disrupsi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dan perubahan sosial yang dinamis, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) harus tetap relevan. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana PGMI berpengaruh dalam menyiapkan calon guru Madrasah Ibtidaiyah yang mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Penelitian ini melihat literatur tentang kurikulum PGMI dan menemukan perbedaan antara kurikulum yang ada dan kebutuhan kompetensi guru era disrupsi. 

Selain itu, penelitian ini melihat bagaimana para praktisi dan akademisi melihat PGMI dan perlu mengubah kurikulumnya untuk menyesuaikannya dengan teknologi modern, pembelajaran berbasis proyek, dan pengembangan keterampilan. Dan penelitian ini juga melihat apa arti PGMI dalam era disrupsi. 

Hal-hal seperti memberikan dukungan teknologi, membangun kurikulum yang berfokus pada keterampilan masa depan, dan memberikan kualitas pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah beberapa faktor yang mempengaruhi relevansi PGMI dalam era disrupsi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan saran yang komprehensif tentang bagaimana PGMI dapat membantu menghasilkan guru MI yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

Tantangan yang Dihadapi Guru Madrasah Ibtidaiyah di Era Disrupsi :

1. Kurangnya Kemampuan Guru Teknologi MI

Studi menunjukkan bahwa sebagian besar guru MI di Indonesia masih belum mahir menggunakan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar. Kurikulum MI belum banyak memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran yang efektif karena selama ini berfokus pada pendekatan tradisional, seperti ceramah dan hafalan. Menurut Hasanah (2020), perbedaan antara metode pembelajaran guru dan kebutuhan siswa semakin besar karena siswa lebih akrab dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Abad ke-21

Dalam dunia kerja modern, keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi sangat penting. Menurut Mulyasa (2018), guru MI harus membuat metode pengajaran yang mendorong siswa untuk memiliki keterampilan ini. 

Namun, kurikulum dan pendekatan pengajaran MI saat ini terlalu berfokus pada konten dan jarang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pelatihan guru tentang pentingnya pengembangan keterampilan ini.

3. Integrasi Nilai-Nilai Agama dan Teknologi

Guru MI bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam selain mengajarkan pengetahuan. Dalam era disrupsi, guru menghadapi tantangan untuk menggabungkan teknologi ke dalam ajaran agama tanpa kehilangan esensi pendidikan Islam. Teknologi dapat membuat pembelajaran agama lebih interaktif dan menarik, tetapi beberapa guru masih ragu atau tidak tahu cara memanfaatkannya dengan baik.

Peluang yang Dapat Dimanfaatkan :

  • Akses ke Alat Pembelajaran Online. Dengan era disrupsi, lebih banyak orang dapat menggunakan sumber daya pembelajaran digital. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mereka, guru MI dapat menggunakan platform e-learning, video pembelajaran, dan aplikasi pendidikan. 

  • Dengan pelatihan yang tepat, guru dapat menggunakan teknologi untuk membuat kelas lebih interaktif dan produktif. Misalnya, pengalaman belajar siswa dapat diperkaya dengan aplikasi digital Al-Qur'an atau simulasi interaktif tentang sejarah kebudayaan Islam.

  • Pembelajaran Proyek dan Kerja Sama. Pembelajaran berbasis proyek juga merupakan peluang di era disrupsi. Metode ini memungkinkan siswa bekerja sama untuk memecahkan masalah dunia nyata yang menggabungkan pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. 

  • Ini juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan kerja sama. Menurut Harari (2018), guru MI dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung kolaborasi lintas lokasi, misalnya dengan melakukan proyek dengan siswa di madrasah lain atau bahkan lintas negara melalui platform online.

  • Relevansi Pendidikan Guru MI di Era Disrupsi. Jika guru MI dapat menyesuaikan diri dengan perubahan di era disrupsi, pendidikan mereka akan tetap relevan.

  •  Langkah-langkah penting termasuk adaptasi terhadap penggunaan teknologi, kurikulum yang disesuaikan dengan kompetensi abad ke-21, dan pendekatan pembelajaran yang lebih personal. Guru MI tidak hanya harus memahami materi pelajaran, tetapi mereka juga harus mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.

  • Kurikulum dan Pelatihan Guru Harus Diubah. Guru MI harus dilatih terus-menerus dalam penggunaan teknologi, metode pembelajaran interaktif, dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 

  • Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi, tetapi juga pada cara menggunakan teknologi untuk menanamkan nilai-nilai agama yang lebih efektif. Kurikulum MI harus dirancang ulang untuk memenuhi perubahan di era digital.
  • Pentingnya Pembelajaran Berbasis Keterampilan. 

  • Pendidikan guru MI harus difokuskan pada pengembangan keterampilan siswa yang relevan di dunia kontemporer untuk menghadapi era disrupsi. Guru MI harus dilatih untuk menguasai model pembelajaran berbasis proyek, yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam tugas-tugas yang menantang, kreatif, dan relevan dengan dunia nyata. 

  • Mereka harus dilatih tidak hanya dalam penguasaan materi pelajaran tetapi juga dalam keterampilan berpikir kritis, inovatif, dan fleksibel. Santos, J. M., & Castro, R. D. (2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun