Mohon tunggu...
Sandra Aulia Putri
Sandra Aulia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

whatever you decide, just make sure that it makes you feel good about who you are.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gejolak Semangat Juang!

18 November 2021   22:18 Diperbarui: 26 Februari 2022   09:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia tak lekang dari perjuangan para pahlawan. Hidup dan mati mereka pertaruhkan demi merengut dan mempertahankan kemerdekaan di tanah air tercinta. Keberanian serta pengorbanannya akan tetap melekat abadi dalam ingatan Bangsa.

Yosaphat Soedarsono salah satu nama yang terukir dalam sejarah. Seorang anak laki laki yang terlahir dari dua insan bernama Darmoprawiro dan Mariyam.Tepatnya di Salatiga, daerah di Jawa Tengah, 24 November 1925. Yos Surdaso Orang-orang lebih mengenalnya dengan panggilan itu. Sosok pemuda terang akal, berwibawa dan pembawaan yang damai telah melekat pada jiwanya sedari kecil. Hidupnya terkenal akan banyaknya Perjuangan bahkan dalam menggapai cita-citanya pun tak semudah yang dipikirkan banyak orang. Kegagalan, penolakan serta terhalangnya restu dari kedua orang tua untuk menjadi salah satu abdi negara sudah pernah ia rasakan.

1942, Jepang mulai masuk dan berkuasa di Indonesia.

 "Pak, Bu sudah dengar maklumat bahwa Jepang mulai menjarah tanah kita? Tempat ku bersekolah pun telah di ambil alih kuasa oleh mereka. Lambat laun, Bangunan itu sudah tak bisa digunakan lagi".

 "Ya, Bapak tahu, tampaknya maklumat tersebut telah memencar ke penjuru daerah, Saat ini laju perkembangan para prajurit Jepang amat kilat. Semua orang saat ini kalang kabut akibat kedatangan jepang nak, semua tempat dan bangunan telah mereka ambil alih kuasanya".

 "Lalu bagaimana dengan pendidikan mu nak? Apa kau akan mencari maktab baru untuk pendidikan ke guruan mu?" kata ibu tampak khawatir.

 "Pak, Bu, sebenarnya ada yang hendak Yos sampaikan kepada kalian, Yos memohon izin dan restu dari bapak ibu untuk melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi pelayaran di Semarang, Yos hendak mewujudkan impian sedari kecil untuk mengabdikan diri kepada negeri ini.

Senyap sejenak.

Hanya terdengar rintikan hujan mencecar deretan jendela rumah.

Yos merenung memikirkan ucapannya yang kiranya membuat kedua orang tuanya merasa gundah. Tapi tak di sangka, sang bapak berdeham dan menyambung perkataannya "Baik jika itu pilihan kau, bapak dan ibu akan merestui mu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun