Minat baca dan daya baca warga Indonesia masih sangat rendah. Novel yang disukai orang Indonesia adalah novel romansa dan perempuan jauh lebih baik dalam menulis novel romansa.
Penulis belum dianggap sebagai profesi yang mumpuni di Indonesia, masih dianggap sebagai pekerjaan sampingan yang tidak bisa menafkahi rumah tangga. Oleh karenanya lebih banyak dilakukan oleh perempuan karena laki-laki punya pekerjaan "sungguhan".
Wah ternyata meskipun outputnya berbeda tetapi prinsip partriarkinya masih sama! Sangat disayangkan, ketika banyaknya penulis perempuan berkualitas dan terdepan seperti Mary Shelley dan J.K. Rowling masih harus terabaikan di balik bayang-bayang tokoh utama laki-laki ciptaannya dan terpenjara oleh stigma dari para pembacanya yang patriarkis dan seringkali misoginis. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H