Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Wonder", Berbuat Baiklah Karena Setiap Orang Punya Kesusahannya Sendiri

18 November 2018   12:46 Diperbarui: 18 November 2018   13:21 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nathaniel Newman, The Real Wonder Boy (Getty Images)

Sayangnya meskipun setiap hari berlaku manis, tetapi di dalam hatinya Via senantiasa mendambakan kasih sayang orang tuanya. Anda bisa lihat rasa terharu di mata Via ketika ibunya memutuskan untuk menghabiskan waktu bersamanya menonton film di rumah ketika Auggie sedang kemping dan Anda juga bisa merasakan kejengkelan Via ketika ibunya ditelpon untuk menjemput Auggie karena Auggie sakit di perkemahan.

Beruntungnya Via memiliki seorang nenek yang sangat memahaminya. Dia bertanya kepada neneknya "Kenapa kamu begitu sayang padaku? Bukan Auggie?" Neneknya menjawab "Kamu lebih istimewa. Auggie sudah punya banyak malaikat untuk merawatnya."

Begitu mudah mengabaikan anak lainnya ketika Anda memiliki satu anak berkebutuhan khusus. Semua waktu dan perhatian kita tercurah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut tetapi kita lupa bahwa anak lainnya pun melewati kesusahan yang sama. Via menghabiskan masa pertumbuhannya di RS karena harus selalu ikut mengantar adiknya, tentu bukan hal yang mudah bagi seorang anak.

Via tidak iri dengan semua perhatian yang tercurah pada Auggie, karena ia pun sangat menyayangi adiknya dan bisa memahami bahwa adiknya memang butuh perhatian orang tuanya dan semua orang lainnya. 

Tetapi Auggie bukan matahari, seluruh dunia tidak perlu selalu berputar di sekelilingnya. Terbukti semua perhatian berlebihan dari orang tuanya telah membuat Auggie menjadi anak yang merasa bahwa segala hal adalah tentang dia. Dia tidak ingin jadi pusat perhatian tetapi masa kecilnya membuat dia terbiasa jadi pusat perhatian. Sebaliknya Via terbiasa tidak diperhatikan sehingga ketika orang tuanya menaruh perhatian pada dia, dia merasa itu suatu hal yang aneh.

Saya kira film ini sudah jauh melebihi ekspektasi saya. Ternyata belum. Film ini melangkah lebih jauh lagi dengan menyajikan sudut pandang Miranda, sahabat baik Via yang juga sudah seperti saudara bagi keluarga Pullman. Via begitu dipusingkan dengan Auggie dan perasaan tersisihnya sendiri sehingga dia tidak menyadari bahwa Miranda ternyata selama ini mendambakan kehidupan seperti Via dengan kedua orang tua yang lengkap, adik yang keren dan keluarga yang harmonis.

Kita sering terkacamata kuda dengan 1 kehidupan yang ada di depan mata kita, kita berfokus pada prioritas. Kita lupa bahwa perasaan manusia tidak bisa disusun berdasarkan prioritas. 

Setiap orang sama pentingnya. Setiap orang punya kesusahannya sendiri, perjuangannya sendiri. Suatu hal yang dianggap baik untuk seseorang bisa jadi malapetaka bagi orang lainnya, sebaliknya yang dianggap kekacauan bagi seseorang bisa jadi adalah berkat bagi orang lain. Tidak ada antagonis dalam cerita ini karena kehidupan tidak butuh antagonis untuk menimbulkan intrik. Manusia dengan segala kompleksitasnya bisa memilih antagonisnya sendiri tanpa perlu ada orang jahat.

Film ini murni fiksi, diangkat dari novel berjudul sama karangan R.J.Palacio, yang ditulis akibat rasa bersalahnya ketika bertemu dengan anak yang menderita deformitas wajah. 

Saat itu Palacio sedang mengantar anaknya ke toko es krim dan melihat seorang anak perempuan berwajah menakutkan, kedua anaknya berteriak dan mulai menjerit ketakutan. Palacio segera meninggalkan toko es krim tersebut untuk menenangkan anak-anaknya. 

Dia begitu merasa bersalah, alih-alih bersikap ramah kepada anak perempuan tersebut dan memberikan penjelasan kepada kedua anaknya, ia malah kabur. Lalu ia berjanji pada dirinya sendiri akan menulis suatu novel untuk mengajarkan orang-orang bersikap baik pada siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun