Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masyarakat Suportif Kunci Kesembuhan Gangguan Jiwa

2 Maret 2018   17:19 Diperbarui: 5 Maret 2018   13:21 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: thinkstock photo

Penyiksaan anak yang menjadi penyebab pecahnya kepribadian Billy hanya dianggap sebagai hal minor, tidak penting. Billy dinilai sebagai pemerkosa, pelaku kejahatan, sampah masyarakat. Billy, alih-alih didukung, justru dimanipulasi dan dimanfaatkan untuk menaikkan rating media dan pencitraan para politikus. Padahal Billy adalah korban. 

Saya mengutip kata-kata Billy pada Daniel Keyes saat mereka mengunjungi perkebunan dan lumbung tempat Billy dulu disiksa.

Aku hanya berpikir, bisa saja Chalmer (ayah tiri Billy) pernah disiksa saat dia masih anak-anak...aku mencoba memahami penderitaan yang dia alami yang bisa menjelaskan kemarahan dan kejahatannya padaku. Mungkinkah Grampa Milligan menyiksanya dan mungkinkah Grampa disiksa oleh ayahnya? Bagaimana jika penyiksaan itu terjadi turun-temurun dan Chalmer mewariskannya padaku...? Aku tahu bahwa anak-anak yang disiksa cenderung menjadi penyiksa saat dewasa...Mungkin aku harus dihukum atas apa yang aku lakukan pada ketiga wanita itu...Aku menyadari sekarang bahwa mereka akan menderita seumur hidup gara-gara aku. Aku sangat menyesal. Bagaimana kalau mereka meneruskan lingkaran itu karena aku  dan menyakiti anak-anak kecil?

Kekerasan pada anak bisa jadi berhenti saat anak sudah tumbuh dewasa tetapi akibatnya masih harus ditanggung oleh si anak sampai akhir hayatnya, si anak tumbuh menjadi orang dewasa yang bermasalah yang berkubang dengan adiksi, depresi bahkan DID dan kemudian meneruskan rantai kekerasan ini pada orang lain. Orang-orang dengan gangguan kejiwaan membutuhkan suasana yang kondusif demi penyembuhan yang holistik. Masyarakat yang tidak suportif, tidak acuh, diskriminatif,penuh stigma negatif bahkan sadis terhadap penyandang gangguan jiwa justru akan semakin membuat mereka terpuruk, makin sulit sembuh dan makin tidak bisa berfungsi secara sosial di masyarakat. Akibatnya rantai kekerasan akan terus berlanjut tanpa akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun