Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Surat untuk Perempuan Pembuat Video Pedofilia

6 Januari 2018   15:01 Diperbarui: 8 Januari 2018   04:54 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat sedih dan marah sekali melihat berita adanya video yang viral di internet yang mempertontonkan adegan intim dengan seorang wanita dewasa. Tangan saya ini rasanya mau nggebukin perempuan itu bila bertemu tetapi biarlah jari-jari ini saya yang mengetik surat untuknya.

Untuk Kamu, perempuan dari neraka.

Kamu jahat sekali, perempuan!

Saya malu menyebut kamu sesama perempuan!

Seorang perempuan harusnya punya naluri keibuan. Apa kamu punya anak? Kalau kamu punya anak, bagaimana kamu bisa tega melakukan hal keji seperti itu kepada anak lain? 

Kamu tidak melihat wajah anakmu di dalam mereka? Kalau kamu tidak punya anak, saya doakan kamu punya suatu hari nanti, supaya setiap kali kamu melihat wajah anakmu, kamu diingatkan lagi tentang kejahatan yang pernah kamu lakukan terhadap anak lain.

Apa kamu punya ibu? Masih ingat dengan sosoknya? Sempat merasakan kasihnya? Apa kamu tidak membayangkan bagaimana perasaan dia melihat kamu berlaku seperti itu?

Ataukah kamu dulu juga pernah mendapat perlakuan yang sama? Kalau pernah, berarti kamu tahu pasti rasa sakitnya, lalu kenapa kamu berikan rasa sakit itu kepada anak lain? Kalau tidak pernah, bagaimana kamu bisa tega melakukannya?

Bertobat! Dan berobat! Saat ditangkap polisi nanti saya sungguh berharap mereka menemukan sakit jiwamu, bahwa kamu melakukan tindakan itu dalam kondisi tidak sadar, di bawah pengaruh lain yang lebih kuat daripada otak dan hatimu, karena tidak ada manusia waras yang sanggup melakukan hal sekeji itu.

Kamu merusak kehidupan dan masa depan anak-anak itu! Saya berdoa Tuhan memberi kamu umur panjang dan mempertemukan kamu lagi dengan anak-anak itu. Bila mereka putus sekolah, jadi berandalan, pecandu narkoba, keluar masuk penjara, itu semua karena kamu! Kamu yang menanggung dosanya, kamu yang bertanggung jawab atas masa depan mereka. 

Tetapi bila kamu melihat mereka jadi orang sukses, itu karena kasih sayang Allah kepada mereka yang sudah kamu dzolimi, itu karena doa mereka yang sudah kamu aniaya, dan itu karena kekuatan mereka jauh lebih besar daripada kejahatan yang kamu lakukan pada mereka.

Saat ini saya ingin kamu menatap mata mereka dan minta maaf. Meskipun sebenarnya tidak perlu kamu lakukan karena tindakanmu tidak termaafkan, sejuta kata maafpun tidak cukup. Tapi saya ingin kamu lihat mereka, agar tatapan mata mereka menghujam hatimu jauh lebih dalam dari pisau manapun, agar air mata mereka kamu rasakan bagai air garam di atas lukamu, diam dan kakunya mereka memberitahu kamu bahwa kamu sudah mematikan sebagian dari diri dan hati mereka, dan tertunduknya kepala mereka bisa membuat tunduk dan sujudmu semakin dalam, mohon ampun kepada Sang Pencipta. 

Semoga Tuhan mengampuni kamu dan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun