Mohon tunggu...
sandi sutardi
sandi sutardi Mohon Tunggu... -

Manusia biasa yang mencoba untuk menjadi luar biasa bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dengarlah Pasir Berbisik, Aku Tidak Percaya Mujizat

6 April 2010   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah bekerja menurut jadwalnya, bukan menurut jadwal manusia,  Seperti tertulis, jadilah kehendakMu di bumi dan disurga.

Akhirnya saya punya jawaban untuk kedua sahabatku, berdoa berharap walaupun tidak dapat roti itu, paling tidak remah-remah dari belas kasihan Allah boleh di terima kedua sahabatku, entah itu jamahan Tuhan untuk pemulihan kesehatannya ataupun Tuhan menopang selama mereka dalam keadaan sakit hingga waktu yang ditentukan. Amien.

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun