[caption id="attachment_104593" align="aligncenter" width="300" caption="Keterampilan Las TIG"][/caption] Jika Anda masuk kekantin mengambil makanan/minuman, dan membayar sesuai harga yang telah tercantum, kemudian mengambil kembalian uang tanpa menggunakan jasa kasir, artinya Anda sendiri yang membayar dan mengambil makanan/minuman, sedangkan petugas caffetaria/kantin hanya mengawasi saja, maka ini disebut "Kantin Kejujuran", yang memang sedang marak digalakkan sekarang ini. Bagaimana jika sistem seperti itu diterapkan dalam suatu keterampilan/skill pada diri kita sendiri, sekolah SMK mendidik para siswa untuk mempunyai skill tertentu sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing, sekarang diantara kita yang bergelut dibidang SMK, sudahkah kita jujur dan yakin akan keterampilan/skill yang kita miliki sekarang...?, logikanya sederhana saja, jika Anda SMK dibidang otomotif baik guru atau siswa, sudahkah Anda mengaplikasikan ilmu Anda minimal untuk keperluan Anda sendiri, misalnya menservice kendaran (mobil/sepeda motor) Anda sendiri?, atau dibidang Bordir/Jahit Menjahit, apakah baju yang Anda gunakan hasil jahitan Anda sendiri?, contoh lain dibidang pengelasan, apakah pagar besi/terali yang ada dirumah merukan hasil karya kita sendiri? Dari argumen tersebut mungkin kita masih perlu koreksi diri, terkait dengan kemampuan skill yang kita miliki. Berarti kita tidak jujur dengan keterampilan yang kita miliki. untuk menjadikan sebuah "SMK Kejujuran" perlu keikhlasan dalam menempuh pendidikanya, kita harus berlatih secara tekun agar benar-benar memperoleh skill yang dapat kita manfaatkan dimasyarakat, mencari kerja, atau minimal untuk diri kita sendiri. Berarti kita jujur dengan ketrampilan yang kita miliki, jika belum mencapai tahap lulus dalam suatu test uji kompetensi, kita harus mengulang lagi latihan keterampilan tersebut sampai benar-benar mahir. Nilai pengakuan yang kita peroleh dalam bentuk sertifikat haruslah sesaui dengan keterampilan/skill yang kita miliki, itulah yang saya maksud dengan "SMK Kejujuran" Demikianlah harapan saya pada SMK..., semoga dapat terlaksana....! Salam dari penulis : Sandi, Instruktur Teknik Pengelasan SMK 2 Banda Aceh [caption id="attachment_104599" align="aligncenter" width="300" caption="Kunjungan Kedutaan Jerman"][/caption] [caption id="attachment_104602" align="aligncenter" width="300" caption="Aplikasi Skill Teknik Pengelasan dalam Membuat Pagar Besi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H