Mohon tunggu...
sandi praspa
sandi praspa Mohon Tunggu... Konsultan - pengagas industri agro terpadu - Industri 5F

Sandi Praspa adalah inovator yang memadukan teknologi informasi dan energi terbarukan untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Dengan hampir tiga dekade pengalaman dibidang IT dan pemimpin proyek, ia telah berhasil mengintegrasikan teknologi, manajemen, dan energi dalam berbagai inisiatif strategis. Sebagai ahli teknik mesin bersertifikasi, Sandi mengembangkan pembangkit listrik berbasis gasifikasi biomassa, tenaga surya, dan sistem penyimpanan baterai. Saat ini, ia tengah mengejar gelar Master Teknik Energi Terbarukan untuk memperkuat kontribusinya dalam energi hijau. Melalui inovasi Industri 5F (Food, Feed, Fiber, Fertilizer, Fuel), Sandi menawarkan pendekatan menyeluruh untuk pertanian berkelanjutan dan bioenergi masa depan. Sebagai penulis buku "Industri Sagu Terpadu 5F", ia terus mendorong solusi yang menghubungkan keberlanjutan dengan kebutuhan global. Visi Sandi adalah menciptakan harmoni antara teknologi dan keberlanjutan, memberikan dampak positif untuk dunia yang lebih hijau.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Serat Sagu : Dari Limbah Jadi Harta Karun Ramah Lingkungan

25 Januari 2025   18:36 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peralatan Makan sekali pakai (sumber:Sagu5F)

Industri furniture juga mendapat keuntungan besar dari serat sagu. Dengan menggabungkannya dengan resin alami, dihasilkan furnitur yang tidak hanya kuat dan ringan, tetapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan konvensional. Demikian pula, untuk pengemasan, serat sagu dapat digunakan untuk menghasilkan kemasan biodegradable yang bisa menggantikan plastik sekali pakai, serta produk peralatan makan seperti sendok, garpu, dan piring yang lebih ramah lingkungan.

Bahkan di industri perikanan, serat sagu menemukan tempatnya, terutama dalam pembuatan komponen perahu atau bagian alat tangkap ikan yang tahan terhadap air dan korosi.

Transformasi Limbah Menjadi Nilai Ekonomi

Proses industri sagu5F dalam hal ini pengolahan serat sagu dimulai dengan mengumpulkan limbah dari proses pengolahan sagu, seperti batang yang telah diekstraksi patinya, ampas sagu, hingga daun dan pelepah yang sering dianggap tidak bernilai. Setelah itu, serat-serat tersebut diekstraksi menggunakan berbagai metode, baik manual maupun mekanis. Proses pencucian, perendaman (retting), dan pengeringan dilakukan untuk memastikan kualitas serat yang akan digunakan dalam pembuatan biokomposit. Setelah siap, serat dicampurkan dengan resin atau getah tertentu yang kemudian diproses melalui teknik cetakan atau langsung dipress dengan termal tertentu untuk menghasilkan produk akhir.

Tahapan ini, meskipun memerlukan keterampilan dan teknologi yang tepat, tidak membutuhkan peralatan yang terlalu rumit. Dengan menggunakan teknologi sederhana, serat sagu yang selama ini menjadi limbah bisa diubah menjadi bahan komposit yang memiliki nilai jual tinggi.

Keberlanjutan yang Menguntungkan

Pemanfaatan serat sagu sebagai biokomposit bukan hanya soal menggantikan plastik, tetapi juga soal menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dengan mengolah limbah sagu, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat penghasil sagu yang sering dikenal sebagai ekonomi sirkular. Tanaman sagu, yang tumbuh cepat dan melimpah di Indonesia, bisa menjadi solusi penting dalam mendorong ekonomi hijau sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Serat sagu bukan sekadar bahan, tapi simbol dari bagaimana kita dapat mengolah sumber daya alam dengan cara yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Dan lebih dari itu, ia mengajak kita untuk melihat potensi dalam setiap limbah yang kita anggap remeh.

Kehadiran serat sagu dalam industri biokomposit mengingatkan kita bahwa di balik apa yang kita anggap sebagai "limbah" sering kali tersimpan potensi yang sangat berharga. Dengan pemikiran yang lebih inovatif dan ramah lingkungan, kita bisa mengubah tantangan menjadi peluang membawa kita lebih dekat pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sumber berita :

https://www.sagu5F.biz.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun