Mohon tunggu...
Sandika
Sandika Mohon Tunggu... Mahasiswa - JR

Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah UM Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi Earning Management

15 November 2021   06:09 Diperbarui: 15 November 2021   06:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh..

Hi, guys!! Kali ini aku ingin share ke kamu ulasan pendek seputar earning management alias manajemen laba.

Tadinya, kamu sempat dengar tidak sih, apa itu earning management ataupun manajemen laba? Sebutan earning management ataupun manajemen laba ini tidak asing lagi dalam dunia bisnis. Apalagi nyaris seluruh industri melaksanakan manajemen laba.

Manajemen laba itu sendiri yakni suatu aksi maupun kebijakan manajer industri buat menaikkan maupun merendahkan tingkatan laba pada laporan keuangan industri. Maupun dengan kata lain, manajemen laba ini yakni suatu bentuk manipulasi terhadap laporan keuangan industri terpaut dengan laba yang diperoleh dalam satu periode guna mendapatkan keuntungan buat industri.

Sekilas memanglah terdengar negatif, tetapi tiap industri tentu mempunyai alibi tertentu kenapa dia wajib melaksanakan manajemen laba. Nah, seperti itu yang hendak kita bahas pada peluang kali ini, ialah motivasi ataupun  yang mendesak industri melaksanakan manajemen laba ataupun earning management. Tidak bisa dipungkiri, seluruh industri tentu mempunyai tujuan yang bermuara pada keuntungan, paling utama keuntungan dari segi finansial. 

Sebab orientasinya merupakan keuntungan finansial ataupun dengan kata lain pemasukan ataupun profit, hingga bermacam metode pasti hendak dicoba demi tercapainya tujuan tersebut. Salah satunya ialah dengan melaksanakan manajemen laba ataupun earning management. Tetapi saat sebelum kita mangulas tentang motivasi industri dalam melaksanakan manejemen laba pastinya kita pengen tau apa penafsiran dari earning manejemen ataupun manejemen laba itu sendiri.

Pengertian earning manejemen

Manajemen laba Menurut Healy dan Wahlen (1999) dalam Subekti et al (2010), ketika manajer menggunakan penilaian dalam laporan keuangan dan transaksi struktural untuk mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan beberapa pemangku kepentingan tentang kinerja ekonomi dasar perusahaan atau mempengaruhi hasil kontrak. manajemen akan terjadi, tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.

Scott (2009:403) mendefinisikan manajemen laba sebagai "manajer memilih kebijakan akuntansi atau tindakan yang mempengaruhi laba untuk mencapai target laba pelaporan tertentu yang spesifik." Dari definisi di atas, manajemen laba merupakan pilihan yang dibuat oleh manajer ketika menentukan kebijakan akuntansi, kebijakan tersebut untuk mempengaruhi pelaporan untuk mencapai tujuan tertentu. Menerapkan kebijakan, seperti memilih metode akuntansi dalam penyajian laporan keuangan.

Ada dua pendekatan dalam manejemen laba yaitu manejemen laba akrual dan manejemen laba riil.

Manejemen laba akrual

Manejemen laba akrual menurut Sulistyanto, S adalah selisih antara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba  yang dilaporkan dalam  laporan  laba-Rugi. Manajemen laba akrual dilakukan dalam mempermainkan komponen- komponen akrual dalam laporan keuangan, karena pada komponen akrual bisa dicoba game angka lewat tata cara akuntansi yang digunakan cocok dengan kemauan orang yang melaksanakan pencatatan serta penyusuan laporan keuangan.

Manejemen laba Riil

Manejemen laba Riil  menurut Graham, J. dkk dalam fitri Asni dkk adalah manajemen lebih memilih mengelola laba melalui  aktifitas  riil  seperti, mengurangi pengeluaran diskresioner  atau  investasi  modal  dari  pada  melalui kebijakan akrual dalam melakukan manajemen laba. Manajemen laba riil bisa terjadi selama periode akuntansi berjalan lewat kegiatan industri tiap hari, tanpa menunggu akhir periode, sehingga manajer hendak gampang buat menggapai sasaran laba yang di idamkan.

Ada beberapa motivasi perusahaan dalam melakukan manajemen laba menurut para ahli, di antaranya yaitu :

Menurut Watt & Zimmermaan (1986)

Menurut Watt dan Zimmermaan, ada 3 hal yang menjadi motivasi perusahaan melakukan earning management atau manajemen laba, yaitu :

  • The bonus plan hypothesis, merupakan motivasi manajer melakukan manajemen laba untuk meningkatkan persentase bonus yang dihitung dari dasar laba.
  • The debt covenant hypothesis, merupakan motivasi yang dilakukan manajer ketika terjadi perjanjian utang antara manajer dengan pemilik perusahaan, yang dimana semakin tinggi rasio utang suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kendala-kendala yang mungkin saja terjadi dalam perjanjian utang, sehingga profitabilitas dalam pelanggaran perjanjian utang semakin tinggi. Hal inilah yan semakin mendorong seorang manajer perusahaan untuk melakukan manajemen laba guna meningkatkan pendapatan perusahaan.
  • The political cost hypothesis, merupakan motivasi yang sengaja dilakukan karena regulasi pemerintah. Manipulasi laporan laba merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat. Di samping itu, Income taxation juga menjadi alasan manajer melakukan manajemen laba.

Adapun menurut Wild, motivasi manajer melakukan manajemen laba ialah :

  • Insentif perjanjian, yaitu perjanjian yang dilakukan dengan menggunakan angka-angka akuntansi, yang dimana manajer tidak akan mendapatkan bonus jika tidak mencapai target laba.
  • Dampak harga saham, yaitu meningkatkan laba dengan menaikkan harga saham perusahaan.Insentif lain, yaitu perusahaan dapat menghindari atau mengurangi biaya pajak dan penelitian melalui penurunan tingkat laba. Selain itu, perusahaan juga akan mendapat keuntungan dari pemerintah berupa subsidi atau proteksi dari persaingan asing.

Sedangkan Scott, motivasi seorang manajer melakukan manajemen laba ada 6, yaitu :

  • Other contractual motivations, terjadi ketika perusahaan melakukan perjanjian utang untuk melindungi pemberi utang terhadap manajer jika manajer melakukan penyelenehan seperti modal kerja yang di bawah tingkat yang telah ditetapkan.
  • Bonus sheme, yaitu motivasi yang dikarenakan manajer menginginkan bonus dari laba dasar.
  • Political motivations, yaitu motivasi yang biasanya terjadi pada perusahaan yang cenderung untuk melakukan penurunan laba visibilitas.
  • Taxation motivations, yaitu motivasi perusahaan untuk melakukan pengurangan pada laba untuk mengurangi beban pajak.
  • Charges of chies executive officer (CEO), motivasi ini biasanya terjadi ketika pergantian manajer. Dan biasanya di akhir periode, manajer akan melaporkan laba tinggi untuk memperoleh bonus yang menjanjikan.
  • Initial Public Offering (IPO), yaitu motivasi seorang manajer untuk memberikan laporan terkait pendapatan yang diharapkan agar mendapat respon positif dari pasar melalui prospectus earning management.

Nah itu ia, guys,.. ulasan pendek seputar definisi, serta metode earning management dan motivasi yang mendesak industri melaksanakan earning management. Mudah- mudahan postingan ini berkah serta berguna buat kita seluruh. Hingga jumpa di ulasan selanjutnya...!

Wassalamu' alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun