Kata literasi mungkin tidak asing ditelinga kita, tetapi masih banyak dikalangan orang yang belum memahami apa itu kata litersi?, perlukan literasi diterapkan sejak dini?.
Apa sebenarnya Literasi…?
Jika kita menaknai bahwa literasi hanya sekedar membaca buku dan menulis saja, maka menurut saya itu belum lengkap. Ada beberapa macam jenis literasi seperti: literasi membaca, literasi menulis, literasi numerasi, literasi sain, litersi digital, litersi finansial dan lietrasi budaya dan kewargaan.
Menurut ahli Jack Goody, “Literasi ialah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis”. Sedangkan, Alberta mengatakan bahwa, “Literasi ialah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan ketrampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat”.
Jadi berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh ahli bahwa literasi tidak hanya sekedar membaca buku saja melainkan memahami apa yang dibaca, dilihat, didengar, dan dirasakan agar mendapatkan informasi yang jelas. Maka dari itu literasi adalah memaknai sesuatu dengan cara membaca, menulis, menghitung, mendengar, melihat untuk mendapatkan informasi secara jelas serta dapat berpikir kritis, inovatif dan keratif.
Apa dampak positif jika literasi diterapkan sejak usia dini…?
- Dengan menerapkan litersi terhadap anak usia dini, dapat membantu mereka dalam menambah “kosa kata” dan mereka akan lebih banyak memiliki opsi kata yang bisa mereka gunakan.
- Literasi juga dapat mengoptimalkan kinerja otak. Dengan membaca dan menulis meraka juga akan mendapatkan wawasan serta informasi yang baru sehingga menimbulkan kreativitas dan inovasi.
- Membiasakan anak sejak dini untuk melakukan literasi juga dapat menambahkan kemampuan interpersonal. Selain itu, juga memiliki kemampuan memahami makna suatu informasi serta meningkatkan kemampuan verbal anak itu sendiri.
- Jika literasi diterapkan maka dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir dan menganalisis sesuatu informasi, yang mereka dapat baik melalui buku atau mendengarkan informasi secara langsung. Serta, meningkatkan daya fokus dan kemampuan kosentrasi pada anak.
- Meningkatkan kemampuan anak dalam merangkai kata-kata baik menulis ataupun saat mereka berbicara.
Bagaimana dampak negatif jika literasi tidak diterapkan di usia dini…?
Tentu hal ini menjadi hal yang krusial buat kita semua. Jika literasi tidak dibudayakan, sehingga akan menimbulkan banyak generasi muda yang malas, kurangnya pengetahuan dan informasi, menurunya tingkat kreativitas dan inovasi sehingga menyebabkan sulit untuk bersaing dengan daerah ataupun Negara luar.
Tentu hal ini juga berdapak terhadap Negera dan perekonomian daerah. Seperti isu yang sedang ramai dibicarakan saat ini ialah wacana tentang toko buku tutup itu menandakan bahwa tingkat literasi pada generasi muda saat ini ada penurunan yang segnifikan.
Lalu bagaimana Mengatasinya…?
Beberapa cara mengatasi krisisnya literasi pada anak usia dini dan generasi muda saat ini. Tentu yang lebih efektif adalah tempat dimana meraka menuntut ilmu seperti, sekolah atau kampus. Selain itu, juga bisa diterapkan dirumah yang melibatkan orang tua.
Pada jenjang pendidikan di sekolah mungkin bisa membuat suatu program yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat baca mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Contohnya membuat karya tulis, berpidato, berpuisi dan lainnya. Sedangkan untuk perguruan tinggi bisa meningkatkan diskusi-diskusi serta melakukan bedah buku atau karya. Dalam hal ini tentu tidak semua mahasiswa yang buta akan literasi tetapi mungkin ada sebagian mahasiswa yang lemah dalam literasi. Jika literasi ini terus untuk dibudayakan maka tidak menuntut kemungkinan bangsa kita menjadi bangsa yang memiliki inovasi, kreativatas yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H