Mohon tunggu...
Sandi Herman
Sandi Herman Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Kesulitan yang sesungguhnya adalah mengatasi caramu berpikir tentang dirimu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toko Buku Legendaris Gunung Agung Bangkrut? Ada Apa dengan Literasi di Indonesia?

23 Mei 2023   06:15 Diperbarui: 25 Mei 2023   08:08 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanggapi isu yang beredar baru-baru ini, terkait ‘Toko Buku Gunung Agung’ diseluruh cabang yang ada di Indonesia, mengalami kebangkrutan yang disebabkan akibat pandemi ‘Covid 19’ yang melanda indonesia beberapa tahun yang lalu sehingga menjadi headline di media masa.

Toko Buku Gunung Agung merupakan toko buku legendaris yang ada di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1953. Sunguh disayangkan jika Toko Gunung Agung harus ditutup. 

Menurut pengamat saya, bahwa selain akibat terganggunya perekonomian pada masa covid-19 yang melanda Indonesia, ini juga bertanda bahwa peminat dan pembaca buku untuk generasi pada masa sekarang juga terjadi penurunan.

Dikutip dari CNBC Indonesia. Bahwa, tingkat literasi di Indonesia hanya berkisar 62% merupakan paling rendah jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.

Jadi, yang rata-rata memiliki tingkat literasinya mencapai 70%. Hal ini menunjukkan bahwa, daya baca masyarakat kita terjadi penurunan. 

Tidak hanya itu, dikalangan dunia pendidikan seperti sekolah juga menunjukan bahwa hasil literasi di daerah-daerah tertentu belum mencapai 50%.

Lalu apa yang menjadikan faktor penyebab minat baca dari berbagai kalangan di Indonesia terjadi penurunan? 

Berdasrkan literatur yang kami baca, bahwa teknologi merupakan salah satu penyebab minat baca di Indonesia menjadi menurun. Tentu, kita semua tidak ingin hal ini terjadi seperti apa yang telah di alami oleh Toko Buku Gunung Agung saat ini.

Kita ketahui bahwa, pada zaman sekarang memang kita tidak bisa terlepas dari yang namanya teknologi. 

Akan tetapi, jika digunakan sebagai alat tepat guna maka kita akan mendapat banyak ilmu dari teknologi itu sendiri. Sama-sama kita lihat anak-anak sekarang cenderung melihat dan mendengarkan akan tetapi engan untuk membaca.

Ini merupakan tugas kita semua dalam mengembalikan minat baca pada anak berusia dini, terutama peran orang tua dalam mengawasi anak saat penggunaan teknologi. 

Selain itu, tenaga pendidik disekolah-sekolah juga ikut andil untuk mengenalkan budaya membaca dan mendemonstrasikan perputakaan terhadap anak agar minat anak dalam membaca meningkat.

Jika minat baca anak-anak indonesia meningkat makan hal-hal seperti isu yang beredar sekarang tentang Toko Buku Gunung Agung tidak terjadi. 

Sekali lagi ini tugas kita semua, siapapun itu. Mari kita bahu membahu dalam meningkatkan minat baca masyarakat indonesia supaya kita bisa berbicara banyak di kancah dunia dan menerbitkan orang-orang hebat dari negera kita Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun