Ambisi adalah sebuah peninggalan peradaban zaman batu yang terus bertahan. Ambisi selalu di luar nalar kewarasan sebuah peradaban. Kadang, ada-ada saja tingkah manusia dalam memenuhi ambisi. Keunikan sifat ambisius ini terangkum dalam dagelan 'dua kosong satu empat', tokohnya manusia Indonesia. Di dagelan ini akan lahir orang-orang yang cantik rupawan, ber-make up tebal, bibirnya seksi hingga menarik golongan abu-abu ke lingkaran ghaib janji. Seperti pentas dangdut, dagelan ini penuh dengan saweran di tempat-tempat 'terlarang'. Media yang diharapkan jadi malaikat malah berubah menjadi seruling penggoda syahwat. Memang kasihan nusantara, di sini demokrasi sudah sudah jadi bulan-bulanan angka.
Tiba-tiba televisi serentak berubah menjadi tayangan infotainment berdasi: gosip politik. Bingung, entah mana yang fakta entah mana yang rekayasa. Berikut calon-calonnya:
Jokewi: Dimana ada dia disitu ada wartawan. Kebablasan dengan pencitraan, lupa kalau sedang memegang amanah sebuah provinsi. Selalu 'nangkring' di urutan nomor satu chart ampuh bursa presiden -katanya data ini rekayasa deal media dengan cukong-cukong buronan BLBI. Terakhir, pencitraan sepatu robeknya tidak mempan goda Si Nyonya Besar.
Abu Jijal: Paling eksis di pelosok-pelosok. Saking eksisnya, baliho sisa masih bisa dipakai untuk lapak berjualan kaki lima. Maklum pemimpin imperium pengusaha. Eksis juga di televisi. Hanya saja persentase dia masih mandek di angka 8. Sayangnya, akhir-akhir ini lebih fokus menyelesaikan masalah internal di partainya ketimbang memikirkan upgrading akuntabilitas.
Farah Abbas: Calon paling berani (di twitter), paling lantang (di twitter), dan paling optimis (di twitter). Punya kelebihan mengambil kesempatan di dalam kesempitan, dari kasus perseturuan eyang Bubur sampai korupsi sapi. Mengangkat tagline 'anak muda juga boleh nyapres'. He is everywhere! #AkuIndonesia
Dahlan Riskan: Tetap di golongan netral hingga suatu ketika tergoda memenuhi undangan partai sibiyi. Satu-satunya harapan partai berlambang mersi tersebut. Selama ini terlihat sederhana, tetapi tegas. Hanya saja belum pengalaman hidup ditengah-tengah konflik manipulatif. Terlalu lugu.
Mahmud MD: Diam-diam tetapi tajam. Punya pengalaman segudang bergelut dengan permasalahan hukum di Indonesia. Terkenal sedikit bicara banyak aksi. Masalahnya hanya pada kemampuan komunikasi dan keberanian publisitas. Satu-satunya harapan capres kalau koalisi partai Islam nanti terwujud.
Pakbowo Subianto: Saingan utama Jokewi dalam poling bursa presiden. Terkenal tegas dan sangat nasionalis. Paling dibenci oleh Malaysia karena ketegasannya akan wilayah Indonesia. Cuma kalau ia terpilih, siapa yang akan jadi Ibu negara? "Saya menikah dengan Indonesia" ujarnya.
Dan manusia-manusia Indonesia lainnya..
Siapakah yang akan menjadi pemimpin untuk ambisi-ambisi Indonesia? Pementasan puncak hanya tinggal menunggu waktu beberapa bulan lagi. Sabar, dan nikmatilah dagelan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H