Tanpa infrastruktur yang memadai, penggunaan metaverse akan sulit diimplementasikan secara merata.Â
Selain itu, meskipun teknologi ini menawarkan pembelajaran yang lebih interaktif dan imersif, tidak semua murid siap secara mental dan fisik untuk beradaptasi dengan cara belajar yang sangat berbeda dari metode tradisional.Â
Ada juga potensi dampak negatif berupa ketergantungan pada teknologi yang bisa mengurangi keterlibatan sosial dan keterampilan non-teknis yang penting bagi perkembangan mereka.
Untuk guru, tantangan utamanya adalah kesiapan dan keterampilan dalam memanfaatkan metaverse sebagai alat pendidikan.Â
Banyak guru yang belum memiliki pengetahuan dan pelatihan yang cukup dalam menggunakan teknologi canggih, sehingga mereka harus diberikan pelatihan khusus untuk bisa mengintegrasikan metaverse dalam proses pembelajaran.Â
Selain itu, guru perlu memahami cara mengelola kelas virtual dengan baik, mengatur interaksi dengan murid di dunia digital, serta memastikan pembelajaran tetap efektif meskipun dilakukan secara virtual.Â
Tantangan lain adalah memastikan konten pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kurikulum nasional dan dapat diakses oleh seluruh murid, terlepas dari kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H