Selain itu, Trump memiliki pandangan konservatif terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim. Ketika menjabat sebelumnya, Trump menarik AS keluar dari perjanjian Paris tentang perubahan iklim, yang bisa merugikan upaya global untuk mengatasi krisis lingkungan.Â
Jika Trump kembali menerapkan kebijakan yang serupa, upaya Indonesia dalam menjaga lingkungan dan menekan emisi karbon bisa terhambat, terutama jika pendanaan dan kerja sama internasional di bidang lingkungan berkurang akibat kebijakan AS.
Di bidang pariwisata dan pendidikan, kebijakan imigrasi Trump yang ketat juga berpotensi berdampak pada warga negara Indonesia. Trump sebelumnya memperketat aturan visa bagi warga asing, termasuk mahasiswa. Jika hal ini terulang, bisa jadi pelajar dan wisatawan Indonesia yang ingin ke AS akan menghadapi lebih banyak tantangan. Hal ini bisa memengaruhi jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Amerika serta dampaknya bagi transfer ilmu pengetahuan dan budaya.
Meski demikian, Indonesia juga bisa mengambil hikmah dari kebijakan Trump, yaitu menguatkan kemandirian ekonomi dan diplomasi. Kemenangan Trump dapat mendorong Indonesia untuk lebih mandiri dalam menghadapi perubahan geopolitik dan ekonomi dunia. Indonesia dapat menguatkan kerja sama dengan negara-negara lain di kawasan Asia dan mengembangkan sektor-sektor strategis yang tidak terlalu bergantung pada AS.
Secara keseluruhan, kemenangan Trump akan memiliki dampak yang kompleks bagi Indonesia. Kebijakan-kebijakan "America First" mungkin menghadirkan tantangan di sektor ekonomi, keamanan, dan lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisi regional dan mengembangkan strategi yang lebih mandiri dalam menghadapinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI