Hari Polio Sedunia 24 Oktober 2024 memiliki makna penting bagi bangsa dan rakyat Indonesia, terutama sebagai pengingat bahwa perjuangan melawan polio belum berakhir.
Munculnya kembali kasus polio yang ditemukan, setelah penyakit polio sempat dihilangkan selama 8 tahun dari Indonesia. Peringatan ini menjadi momen untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam melindungi generasi mendatang dari ancaman penyakit yang berbahaya ini.
Indonesia sedang tidak baik baik saja di bidang kesehatan khususnya penyakit polio. Paska pemerintahan era pemerintahan SBY tahun 2014, dengan kerja keras luar biasa oleh departemen kesehatan dan masyarakat, saat itu Indonesia dinyatakan bebas polio. Namun dalam era pemerintahan Jokowi dalam 7 tahun ini tampaknya terjadi kelengahan dalam bidang kesehatan kkususnya pelaksanaan program imunisasi, sehingga tahun 2022 Kementerian Kesehatan mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, menyusul penemuan satu kasus polio tipe 2 di Aceh.
Tahun 2022 anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, mengalami gejala kelumpuhan di pada kaki kiri. Dia belum pernah divaksinasi. Tahun 2023 kasus muncul dilaporkan kembali ditemukan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Virus polio juga ditemukan pada sampel lingkungan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Penemuan satu kasus polio dianggap sebagai kejadian luar biasa karena polio adalah penyakit yang sangat berbahaya dengan risiko penularan yang tinggi. Virus polio dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan tinja atau lendir dari orang yang terinfeksi, serta melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Meskipun hanya satu kasus yang terdeteksi, hal itu menunjukkan bahwa virus masih beredar di masyarakat dan berpotensi menyebar luas jika tidak segera ditangani. Karena sifatnya yang menular dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen, deteksi satu kasus polio sudah cukup untuk memicu respons cepat dan luas guna mencegah wabah yang lebih besar.
Hari Polio Se Dunia
Setiap tanggal 24 Oktober, dunia memperingati Hari Polio Sedunia sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang pernah menjadi momok menakutkan di seluruh dunia ini. Sayangnya, meskipun banyak negara telah berhasil mengeliminasi polio, Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait penyakit ini.
Hari Polio Sedunia juga mengingatkan pentingnya solidaritas nasional dalam meningkatkan cakupan imunisasi, memperkuat edukasi kesehatan, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan terbaik. Ini adalah panggilan untuk bersatu, memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan hak atas perlindungan kesehatan yang optimal demi masa depan yang lebih sehat dan bebas dari polio.
Pada tahun 2024, Indonesia masih dihadapkan pada kasus polio yang muncul di beberapa wilayah. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa Indonesia belum sepenuhnya bebas dari ancaman polio. Meskipun program imunisasi sudah lama diterapkan, cakupan imunisasi polio di Indonesia masih jauh dari target yang ideal. Beberapa faktor seperti keraguan masyarakat terhadap vaksin, akses yang sulit di daerah terpencil, serta kurangnya edukasi mengenai pentingnya vaksinasi berkontribusi pada rendahnya cakupan imunisasi ini.
Untuk menghadapi masalah tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan kampanye imunisasi polio nasional yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi, terutama di daerah-daerah dengan risiko tinggi. Melalui program ini, diharapkan setiap anak di Indonesia mendapatkan perlindungan yang memadai dari penyakit polio yang mematikan.
Bahaya Polio