Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Dokter Nasional, Semoga Dokter Tidak Semakin Liberal

24 Oktober 2024   22:44 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dolumentasi pribadi

Rumah sakit yang sudah IPO mungkin memiliki hubungan komersial dengan industri farmasi, perusahaan teknologi medis, atau perusahaan asuransi kesehatan, yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Bagi dokter, penting untuk tetap memegang prinsip etika dan menjaga keputusan klinis yang independen, meskipun tekanan dari pemilik modal atau manajemen rumah sakit bisa memengaruhi cara layanan medis diselenggarakan.

Dengan perkembangan bisnis kesehatan yang semakin kompleks, penting bagi pendidikan kedokteran untuk menekankan etika kedokteran di era modern, termasuk isu-isu seperti komersialisasi layanan kesehatan, konflik kepentingan, dan penggunaan teknologi medis. Pendidikan ini bisa membantu dokter-dokter muda memahami bagaimana menghadapi dilema etis dalam praktik medis sehari-hari yang semakin berorientasi pada bisnis.

Rumah sakit yang terdaftar di bursa saham diharapkan memiliki program tanggung jawab sosial yang jelas. Ini menjadi bagian dari upaya untuk menjaga kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen terhadap layanan kesehatan yang lebih luas, tidak hanya demi keuntungan semata. Dokter memiliki peran penting dalam mengadvokasi program-program ini dan memastikan bahwa kebijakan sosial rumah sakit benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, kemajuan zaman dan komersialisasi rumah sakit membawa peluang dan tantangan bagi dokter untuk tetap menjaga etika kedokteran, terutama dalam situasi yang mengutamakan keuntungan finansial. Keseimbangan antara memenuhi standar profesional dan menghadapi tekanan bisnis menjadi tantangan utama bagi dunia kedokteran di era modern ini. 

Di kehidupan modern ini tampaknya semua idealisme manusia mulai terkikis secara perlahan. Semoga dokter tetap konsisten menjaga idealisme yang paling luhur itu di tengah gempuran kemajuan jaman. Profesi dokter sejak dulu kala telah terlanjur dinobatkan oleh masyarakat sebagai hamba sosial meski dokter adalah manusia biasa yang tidak berbeda dengan profesional lainnya. Di Hari Dokter Indonesia ini semoga dokter tetap istiqamah adalah menjaga keluhuran idealisme profesi,  meski idealisme itu telah menjadi barang langka di era modern ini. Semoga dokter tidak semakin liberal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun