Teryata rasa malu juga memiliki aspek positif, beberapa pengamat mengatakan perilaku pemalu dikaitkan dengan sejumlah perilaku positif antara lain berprestasi dengan baik di sekolah, berperilaku baik dan tidak mendapat masalah, mau mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian
Penyebab
Beberapa ahli mencoba menganalisa beberapa kemungkinan penyebab rasa malu. Beberapa faktor seringkali terjadi bersamaan di antaranya adalah faktor genetika dimana aspek kepribadian dapat ditentukan, setidaknya sebagian, oleh susunan genetik yang diwariskan seseorang. Perilaku yang dipelajari dari lingkungan karena anak-anak belajar dengan meniru panutan mereka yang paling berpengaruh: orang tua. Orang tua yang pemalu mungkin 'mengajarkan' rasa malu kepada anak-anaknya melalui teladan. Faktor perilaku yang dipeklajari dari lingkungan dan genetik sulit dibedakan karena genetik orangtua juga ada di lingkungan anak.
Kepribadian yang tidak percaya diri, cemas, sensitif, emosional dan mudah terintimidasi cenderung tumbuh menjadi anak pemalu. Hal lain adalah hubungan keluarga dengan saudara, orangtua yang tidak baik akan menjadikan anak-anak yang tidak merasa terikat dengan orang tuanya atau mengalami pengasuhan yang tidak konsisten, mungkin merasa cemas dan cenderung berperilaku pemalu. Orang tua yang terlalu protektif mungkin mengajarkan anak mereka untuk menjadi terhambat dan takut, terutama terhadap situasi baru.
Kurangnya interaksi sosial dapat menjadi faktor resiko pemalu. Anak-anak yang terisolasi dari orang lain selama beberapa tahun pertama kehidupan mereka mungkin tidak memiliki keterampilan sosial yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan mudah dengan orang asing.
Intimidasi atau kritik yang keras dan terus menerus akan meningkatkan kepribadian pemalu pada anak. Anak-anak yang diejek atau diintimidasi oleh orang-orang penting dalam hidupnya (orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga atau teman dekat lainnya) mungkin cenderung pemalu.
Takut akan kegagalan bisa jadi salah satu penyebab anak pemalu. Anak-anak yang terlalu sering didorong melampaui kemampuannya dan kemudian dibuat merasa buruk ketika mereka tidak 'memenuhi standar. Bisa saja anak tersebut mungkin memiliki ketakutan akan kegagalan yang muncul dalam bentuk rasa malu.
Jika seorang anak bersikap pemalu dalam suatu situasi sosial, ia mungkin akan mencaci-maki dirinya sendiri atas perilakunya setelahnya. Mencela diri sendiri ini dapat membuat mereka lebih sadar diri dan menghakimi diri sendiri dan sebenarnya meningkatkan kemungkinan anak berperilaku pemalu di masa depan. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri dan harga diri mereka mungkin mulai goyah. Semakin kurang percaya diri yang dirasakan seorang anak, semakin besar kemungkinan mereka berperilaku malu-malu.
Hal Penting harus dipahami Orangtua
Orangtua harus berhati-hatilah untuk tidak memberi label pada anak Anda sebagai 'pemalu'. Anak-anak (dan orang dewasa) cenderung hidup sesuai dengan label yang diberikan orang lain kepada mereka. Jangan sekalipun orangtua atau orang lain menjuluki anak sebagai pemalu. Jangan pernah mengkritik atau mengejek anak Anda saat mereka pemalu. Bersikap suportif, empatik, dan pengertian. Dorong anak Anda untuk membicarakan alasan rasa malu mereka -- apa yang mereka takuti?Â
Ceritakan kepada anak Anda tentang saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda merasa malu dan bagaimana Anda mengatasinya. Karena anak kecil sering kali menganggap orang tuanya sempurna, mengakui rasa malu Anda dapat membuat anak Anda merasa lebih baik dan mengurangi kecemasannya secara keseluruhan. Bersikaplah supel, ramah, kasih sayang dan perhatian pada anak. Teladani  perilaku percaya diri dan pimpin dengan memberi contoh.