Berbagai penelitian yang ada menunjukkan bahwa program makan siang gratis di berbagai negeri ternyata tidak berdampak pada peningkatan gizi atau perbaikan status gizi khususnya berat badan dan tinggi badan anak. Hasil Analisa ilmiah dalam berbagai penelitian tersebut tampaknya harus jadi bahan pertimbangan para penentu kebijakan yang berskala besar dan berdampak luas pada ekonomi, sosial dan politik. Dengan biaya yang sangat besar tapi ternyata tujuan utama yang dikehendaki dalam fakta ilmiah tidak menunjukkan hasil seperti yang diinginkan tampaknya harus dilakukan kajian ulang yang lebih cermat, universal dan ilmiah.Â
Data dan fakta menunjukkan bahwa kasus stunting, masalah pemenuhan gizi dan orangtua yang tidak mampu hanya dialami oleh sekitar 20-25% anak Indonesia. Ironisnya program makan siang juga akan diterima oleh sekitar 75-80% anak Indonesia yang sehat dan orangtua yang mampu. Bila fakta dan data tersebut diabaikan betapa mubazirnya program yang memakan uang rakyat demkikian besar itu. Seharusnya biaya yang sangat besar itu lebih difokuskan langsung  pada program anak stunting, malnutrisi dan orangtua tidak mampu memberi nutrisi yang layak pada anak dengan sasaran yang tepat.
Tampaknya ilmu pengetahuan dan teknologi harus digunakan secara ketat, disiplin dan holistik dalam semua perencanaan pembangunan agar proses dan hasil pembangunan tidak sia sia dan hanya menimbulkan masalah ekonomi, sosial dan politik yang justru merugikan alam dan rakyat yang selama ini banyak terjadi dalam proyek strategis dan proyek nasional berskala besar. Pola pikir ilmiah dan manajemen modern yang berwawasan moral, ilmu pengetahuan dan lingkungan harus dimiliki semua pemimpin negeri apapun strata kepemimpinannya agar proses pembangunan menjadi berkah, Â tidak mubazir dan tidak berdampak buruk hanya karena ego dan keinginan seorang pemimpin yang berpikir sederhana, Â tidak ilmiah dan tidak berwawasan holistik. Pola pikir pemimpin yang didominasi pertimbangan pragmatis, populis dan egosentris pasti akan mengabaikan moral dan pikiran ilmiah. Semoga program makan siang gratis mempertimbangkan pola pikir ilmiah dan melibatkan para Ahli Kesehatan Masyarakat, Pakar Gizi Masyarakat dan berbagai disiplin ilmu yang lain, bukan sekedar hanya pikiran sederhana, populis dan egosentris seorang pemimpin.
Â
Referensi
- Miyawaki, Atsushi & Lee, Jung Su & Kobayashi, Y. (2018). Impact of the school lunch program on overweight and obesity among junior high school students: A nationwide study in Japan. Journal of Public Health. 41. 10.1093/pubmed/fdy095.
- Mirtcheva, D., Powell, L. National School Lunch Program Participation and Child Body Weight. Eastern Econ J 39, 328--345 (2013). https://doi.org/10.1057/eej.2012.14
- Cohen JFW, Hecht AA, McLoughlin GM, Turner L, Schwartz MB. Universal School Meals and Associations with Student Participation, Attendance, Academic Performance, Diet Quality, Food Security, and Body Mass Index: A Systematic Review. Nutrients. 2021 Mar 11;13(3):911. doi: 10.3390/nu13030911. PMID: 33799780; PMCID: PMC8000006.