Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persamaan Tragedi Accra Ghana dan Kanjuruhan, Karena Tembakan Gas Air Mata

3 Oktober 2022   06:33 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:40 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persamaan Tragedi Berdarah Stadion Accra Sport, Ghana dan Stadion Kanjuruhan Indonesia, Karena Tembakan Gas Air Mata

Ratusan korban ini karena efek gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan untuk membubarkan suporter Arema FC yang berupaya masuk ke dalam lapangan. Bukan hanya di lapangan, gas airmata dilaporkan para suporter ditembakkan di tribun penonton. 

Bisa dibayangkan saat penonton padat melebihi kapasitas, penonton dihajar dengan gas airmata yang menyesakkan napas, membuat mata perih dan membuat kepanikan. 

Saat itu secara bersamaan penonton keluar stadion dengan pintu keluar yang sempit dan terbatas. Disinilah tragedi itu muncul, penonton berebutan keluar dalam keadaan sesak, mata perih dan panik, akibatnya banyak yang berjatuhan dan diinjak injak. 

Hal ini juga dikuatkan dengan kesaksian dokter Rumah Sakit tepat rujukan bahwa sebagian korban mengalami multi trauma badan dan otak sehingga mengalami patah tulang dan gegar otak. 

Hal ini hampir sama terjadi tragedi berdarah di Stadion Accra Sport, Ghana. Peristiwa Tragedi di Ghana jadi pelajaran penting dalam penanganan tragedi di stadion Kanjuruhan dan dalam strategi pengamanan stadion dan mitigasinya dalam pencegahan kasus berikutnya agak dapat dihindari

Sepak bola Indonesia kembali berduka dengan adanya insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Tercatat 125 orang meninggal dunia setelah pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya tersebut. 

Selain korban meninggal dunia, ada 180 suporter yang masih dalam perawatan di rumah sakit. Ratusan korban ini karena efek gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan untuk membubarkan suporter Arema FC yang berupaya masuk ke dalam lapangan. Bukan hanya di lapangan, gas airmata dilaporkan para suporter ditembakkan di tribun penonton. 

Bisa dibayangkan saat penonton padat melebihi kapasitas, penonton dihajar dengan gas airmata yang menyesakkan napas, membuat mata perih dan membuat kepanikan. Saat itu secara bersamaan penonton keluar stadion dengan pintu keluar yang sempit dan terbatas. 

Disinilah tragedi itu muncul, penonton berebutan keluar dalam keadaan sesak, mata perih dan panik, akibatnya banyak yang berjatuhan dan diinjak injak. Hal ini juga dikuatkan dengan kesaksian dokter Rumah Sakit tepat rujukan, bahwa sebagian korban mengalami multi trauma badan dan otak sehingga mengalami patah tulang dan gegar otak. Hal ini hampir sama terjadi tragedi berdarah di Stadion Accra Sport, Ghana

Tragedi Stadion Accra Sport, Ghana  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun