Angin subuh mempunyai rahasia yang ingin disampaikan kepada kita. Janganlah kembali tidur, berikanlah diri kita penghargaan untuk melintasi ambang pintu hidup
Sehari hari saat berdakwah sang pewaris nabi itu memberi nasihat melalui tutur katanya yang sangat halus, berilmu sufi dan berahlak tinggi
Tapi Sang pewaris nabi itu, hari ini memberi dakwah terhebat tanpa kata kepada umat melalui kisah kepergiannya
Janganlah terlarut dengan air mata duka atas kepergian pewaris nabi yang tengah berjuang mencetak jutaan penghafal quran di negeri ini
Segeralah bangkit wahai anak adam, kalian tidak lain hanyalah kumpulan hari, setiap satu hari berlalu maka sebagian dari diri kalian pun ikut pergi. Â
Sebelum maut merangkul kita, teruskanlah perjuangkan pewaris nabi itu mencetak para pejuang Quran.
Segerakan anak cucu kita untuk menjadi penghafal Quran seperti yang selalu beliau kobarkan
Biarlah hari-hari berbuat semaunya, berlapang dadalah kala takdir menimpa. Tetapi sebelum takdir menimpa kita segerakan pembelajaran anak cucu kita menjadi pemimpin seperti yang diyakini sang pewaris nabi itu bahwa di masa depan negeri ini akan dipimpin seorang presiden yang jujur dan tahfids Quran.
Sang pewaris nabi itu telah mengeluarkan dari sifat-sifat kemanusiaannya, setiap sifat yang menyalahi penghambaannya, supaya mudah bagi beliau menyambut Allah dan mendekat ke hadirat-Nya.
Menggebunya semangat umat untuk menghormatinya tak akan mampu menerobos benteng takdir.
Milik Allah apa yang Allah ambil, dan milik Allah pula apa yang Allah berikan. Dan segala sesuatu telah Allah tetapkan batas waktunya. Maka bersabar dan berharaplah pahala dari musibah yang menimpamu ini. HR Bukhari no 1284
Dakwah kepergian sang pewaris nabi itu hari ini adalah dakwah terdahsyat sepanjang hidup beliau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H