Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelanggaran Hak Anak Ketika Anak Dilibatkan Perang "Kaos" Bertagar

1 Mei 2018   07:05 Diperbarui: 3 Mei 2018   08:25 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan harus dipaksa ikut orangtuanya berjuang membela presidennya di tengah puluhan ribu rakyat lainnya yang menolaknya.

Saat orangtua melaporkan orang lain yang dianggap mengintimidasi dirinya. Tetapi tidak disadari dia telah terperangkap kesalahan dirinya bahwa dia juga dapat diduga melakukan pelanggaran hak anak karena pemaksaan terhadap anak untuk memasuki medan perseteruan "bernuansa politik" perang kaos bertagar yang seharusnya tahu akan sangat panas dan tidak konduaif pada tumbuh dan berkembangnya anak.

Hal itu sebenarnya bukan delik aduan sehingga bisa langsung diselidiki dan disidik oleh kepolisian. Bila polisi tidak bertindak, hal ini akan jadi preseden buruk bagi anak Indonesia lainnya.

Semua orangtua kaos bertagar apapun tidak terkecuali, sebaiknya jangan menyeret anaknya memasuki gerahnya perseteruan politik manusia dewasa.

Trauma psikologis itu bisa saja akan membekas di masa depan, sehingga politik trpatri di otaknya sebagai aktifitas perseteruan fisik dan psikis yang negatif.

Semoga anak Indonesia dapat bermain dengan riang dan gembira menikmati indahnya usia anak. Bukan malah dipaksa ikut berjuang bersama orangtuanya demi memperjuangkan nafsu politik manusia dewasa yang penuh sorakan kata kasar dan ujaran kebencian.

img1525144788373-5aea65875e137370cd5eea33.jpg
img1525144788373-5aea65875e137370cd5eea33.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun