Nelson Mandelapun pernah mengingatkan "Tidak seorang pun yang terlahir untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci, dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, mereka dapat diajarkan untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya".Sebenarnya tidak butuh undang undang atau regulasi atau tidak perlu lagi teriak "Aku Paling Pancasila" dan "Aku Paling Indonesia" damai dalam NKRI. Tetapi cukup dengan pikiran jernih, niat baik, cinta, saling tenggang rasa, saling menghargai dan menghormati kelompok lain.Â
Sehingga dengan niat baik, pikiran jernih dan otak putih, maka rasionalitas akal manusia berkembang dengan sehat. Bila akal sehat kita lebih dominan maka jangankan kata pribumi, baju gamis, baju koko, dan perayaan tahun baru barongsai yang mendominasi budaya Indonesiapun yang berdampak pada kesenjangan kebinekaan tidak perlu membuat anak bangsa jadi gaduh dan panas seperti saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H