PEMERIKSAAN YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN
- Dalam waktu terakhir ini sering dipakai alat diagnosis yang masih sangat kontroversial atau ”unproven diagnosis”. Terdapat berbagai pemeriksaan dan tes untuk mengetahui penyebab alergi dengan akurasi yang sangat bervariasi. Secara ilmiah pemeriksaan ini masih tidak terbukti baik sebagai alat diagnosis. Pada umumnya pemeriksaan tersebut mempunyai spesifitas dan sensitifitas yang sangat rendah.
- Bahkan organisasi profesi alergi dunia seperti tidak merekomendasikan penggunaan alat tersebut. Yang menjadi perhatian oraganisasi profesi tersebut bukan hanya karena masalah mahalnya harga alat diagnostik tersebut tetapi ternyata juga sering menyesatkan penderita alergi yang justru sering memperberat permasalahan alergi yang ada.
- Namun pemeriksaan ini masih banyak dipakai oleh praktisi kesehatan atau dokter. Di bidang kedokteran pemeriksaan tersebut belum terbukti secara klinis sebagai alat diagnosis karena sensitifitas dan spesifitasnya tidak terlalu baik. Beberapa pemeriksaan diagnosis yang kontroversial tersebut adalah Applied Kinesiology, VEGA Testing (Electrodermal Test/Bioresonansi), Hair Analysis Testing in Allergy, Auriculo-cardiac reflex, Provocation-Neutralisation Tests, Nampudripad’s Allergy Elimination Technique (NAET), Beware of anecdotal and unsubstantiated allergy tests.
DEBU HANYA SEBAGAI PENYEBAB ALERGI HANYA BILA DALAM JUMLAH BANYAK.
- Debu Bukan Penyebab Utama. Debu memang bisa menjadi penyebab timbulnya alergi tetapi bila dicermati bukan sebagai penyebab utama. Karena selama ini sebagian besar alergi timbul justru saat pagi hari dan malam hari. Justru saat itu jumlah debu sangat sedikit. Sebaliknya debu lebih banyak saat siang hari justru keluhan berbagai alergi berkurang.
- Debu Rumah Bukan Penyebab Utama. Demikian juga debu bangunan rumah sering dituding sebagai penyebab alergi. Tetapi anehnya justru saat siang hari tukang bekerja keluhan alergi lebih ringan atau hilang. Justru saat tukang tidak bekerja saat malam dan pagi hari, malahan keluhan alergi semakin berat.
- Debu Rumah Dalam Jumlah Banyak Sebagai penyebab Alergi. Debu bisa menjadi penyebab alergi adalah debu rumah atau "House Dust". Juga akan menganggu bila jumlah debu rumah yang terpapar sangat banyak dan debu lama seperti seperti rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, bila bongkar-bongkar kamar, bila terdapat karpet tebal yang permanen, bila masuk dan bongkar-bongkar gudang,
PENCETUS ALERGI
- Penyebab atau Pencetus Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi juga dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau mencetuskan timbulnya alergi disebut faktor pencetus. Faktor pencetus tersebut dapat berupa faktor fisik seperti dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan tertawa, menangis, berlari,olahraga. Faktor psikis berupa kecemasan, sedih, stress atau ketakutan.
- Faktor hormonal Faktor hormonal juga memicu terjadinya alergi pada orang dewasa. Faktor gangguan kesimbangan hormonal itu berpengaruh sebagai pemicu alergi biasanya terjadi saat kehamilan dan menstruasi. Sehingga banyak ibu hamil mengeluh batuk lama, gatal-gatal dan asma terjadi terus menerus selama kehamilan. Demikian juga saat mentruasi seringkali seorang wanita mengeluh sakit kepala, nyeri perut dan sebagainya.
- Faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut terjadinya serangan alergi. Bila mengkonsumsi makanan penyebab alergi disertai dengan adanya pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul jadi lebih berat. Tetapi bila tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergi meskipun terdapat pencetus, keluhan alergi tidak akan muncul. Pencetus alergi tidak akan berarti bila penyebab alergi makanan dikendalikan. Hal ini yang dapat menjelaskan kenapa suatu ketika meskipun dingin, kehujanan, kelelahan atau aktifitas berlebihan seorang penderita asma tidak kambuh. Karena saat itu penderita tersebut sementara terhindar dari penyebab alergi seperti makanan, debu dan sebagainya. Namun bila mengkonsumsi makanan penyebab alergi bila terkena dingin atau terkena pencetus lainnya keluhan alergi yang timbul lebih berat. Jadi pendapat tentang adanya alergi dingin mungkin keliru.
DINGIN SEBAGAI PEMICU BUKAN PENYEBAB
- Dingin memang benar hanya sebagai faktor pemicu alergi bukan penyebab. Sebagai pemicu artinya saat keluhan alergi datang atau saat sakit flu maka sebaiknya udara dingin dihindarkan karena akan memperberat keluhan. Tetapi saat sehat sebenarnya udara dingin tidak terlalu berpengaruh
- Benarkah Alergi Dingin Paling tidak informasi dan anggapan yang sering timbul baik dari masyarakat awam dan beberapa dokter pasti menyebutkan dingin sebagai penyebab. Saran untuk menghindari dingin sudah sering dilakukan dengan mematikan AC saat tidur. Tetapi masih saja keluhan tersebut timbul. Anehnya, saat siang hari di kantor atau saat tidur siang AC nya sangat dingin keluhan alergi justru membaik dan napas menjadi lega. Lebih aneh lagi saat sehat tinggal 2 minggu di Eropa sedang musim dingin atau minum es setiap hari khususnya siang hari keluhan alergi tidak muncul. Benarkah dingin jadi penyebab ? Kalau bukan apakah memang benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut?
- Dingin atau AC sering juga dianggap biang keladi penyebabnya. Mungkin memang benar dingin sebagai pemicu atau memperberat gangguan yang sudah ada. Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi batuk saat tidur siang dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala batuk tersebut. Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa gejala alergi atau asma sering timbul saat malam hari. Diduga peranan hormonal sirkadial yang mengakibatkan fenomena gejala saat malam dan pagi hari lebih sering terjadi.
- Minuman dingin sebagai penyebab sakit ? Demikian juga es atau minuman dingin. Dingin memang benar hanyalah sebagai faktor pemicu alergi bukan penyebab. Sebagai pemicu artinya saat keluhan alergi datang atau saat sakit flu maka sebaiknya jangan minum minuman dingin karena akan memperberat keluhan. Tetapi saat sehat sebenarnya minuman dingin tidak terlalu berpengaruh pada saat sehat. Justru minuman dingin berpengaruh karena kandungan lain yang ada dalam minuman dingin tersebut, seperti es jeruk, es coklat atau es durian. Justru yang mengganggua bukan dingin esnya tetapi jeruk, coklat atau duriannya. Sakit flu demam dan batuk pilek juga bukan karena minuman dingin karena minuman dingin tidak mengandung virus. Kecuali penularan virus lewat minuman dan itu tidak terjadi hanya pada minuman dingin.
- Alergi Makanan Berperanan Fakta tersebut di atas lebih menunjukkan bahwa makanan sangat mungkin berperanan penting dalam berbagai kejadian alergi. Proses terjadinya alergi makanan sebagian besar menimbulkan reaksi lambat, gejala timbul setelah 6-8 jam terpapar makanan tertentu seperti ayam, telor, jeruk, coklat dan sebagainya. Sebagian kecil makanan menunjukkan reaksi cepat atau kurang dari 8 jam seperti ikan laut, kacang, mangga dan buah-buahn tertentu lainnya.
- Gangguan Saluran Cerna Bukti lain bahwa makanan sangat mungkin besar pengaruhnya karena pada penderita alergi saluran napas sering juga mengalami gangguan saluran cerna seperti mual , nyeri perut, BAB sulit, diare (BAB>3kali), konstipasi, mulut berbau, lidah berpulau atau berwarna putih dan sebagainya.
- Makanan Berminyak Kontroversi lain yang sering timbul bahwa makanan berminyak sering mengakibatkan batuk. Tetapi ternyata fakta yang terjadi adalah makanan berminyak yang mengganggu penderita alergi adalah minyak goreng yang terkandung makanan berpotensi alergi seperti minyak goreng bekas menggoreng ikan laut, kacang tanah atau ayam. Hal ini sering didapatkan pada makanan restoran atau jajanan luar lainnya karena sebagian besar minyak yang dipakai adalah minyak bekas menggoreng bahan lainnya atau ”minyak goreng bekas?” Atau, penderita makan bahan alergi yang digoreng seperti makan udang goreng dan sebagainya. Fakta lain terjadi bila penderita alergi makan makanan dengan minyak goreng yang baru atau bahan makanan yang digoreng relatif aman maka gejala alergi sering tidak timbul.
KESIMPULAN
- Diagnosis pasti alergi makanan bukan dengan tes alergi tetapi hanya dipastikan dengan Double Blind Placebo Control Food Chalenge (DBPCFC). Penghindaran makanan penyebab alergi tidak dapat dilakukan hanya atas dasar hasil tes kulit alergi atau tes alergi lainnya. Seringkali hasil yang didapatkan tidak optimal karena keterbatasan pemeriksaan tersebut dan bukan merupakan baku emas atau gold Standard dalam menentukan penyebab alergi makanan. Selain mengidentifikasi penyebab alergi makanan, penderita harus mengenali pemicu alergi.
- Dingin sebenarnya hanya sebagai faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut atau memperberat terjadinya serangan alergi. Dingin sebagai pencetus alergi tidak akan berarti bila penyebab alergi makanan dihindarkan atau dikendalikan. Inilah yang menjelaskan mengapa saat di Eropa atau saat minuman dingin saat tertentu justru keluhan alergi hilang.
- Penanganan terbaik pada penderita alergi makanan adalah dengan menghindari makanan penyebabnya. Pemberian obat-obatan anti alergi dalam jangka panjang adalah bukti kegagalan dalam mengidentifikasi makanan penyebab alergi. Mengenali secara cermat gejala alergi dan mengidentifikasi secara tepat penyebabnya, maka gejala alergi dapat dihindarkan.
END POINT : "ALERGI MASIH MISTERIUS DAN BELUM BANYAK TERUNGKAP, SEHINGGA DIANTARA DOKTERPUN MASIH BANYAK TIMBUL KONTROVERSI . KESULITAN PENANGANAN ALERGI KARENA SULITNYA MENCARI PENYEBAB ALERGI. PENANGANAN TERBAIK ALERGI ADALAH MENGIDENTIFIKASI PEMICU DAN MENGHINDARI PENYEBABNYA ”BUKAN DENGAN PEMBERIAN OBAT JANGKA PANJANG”. PENGGUNAAN JANGKA PANJANG OBAT ANTI ALERGI ADALAH MERUPAKAN BUKTI KEGAGALAN MENCARI DAN MENGHINDARI PENYEBAB ALERGI. " Artikel Kontroversi Alergi Terkait Lainnya
- Permasalahan Alergi makanan Pada Anak
- Kesulitan Terbesar Penangan Alergi, Sulitnya Mencari Penyebab
- Kontroversi Terbesar Tentang Alergi dan Hipersensitifitas Makanan
- Benarkah Aku Tidak Alergi Makanan ?
- Benarkah Debu sebagai Penyebab Alergi Yang Utama ?
- Alergi Debu, Alergi Dingin atau Alergi Makanan, Manakah Yang Benar ?
- Waspadai Diagnosis TBC (“Fleks”) yang tidak benar pada penderita Alergi
Provided by CHILDREN ALLERGY CLINIC ONLINE Yudhasmara Foundation htpp://www.allergyclinic.wordpress.com/ CHILDREN GROW UP CLINIC I JL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat, Jakarta Indonesia 10210 Phone : (021) 5703646 - 44466102 CHILDREN GROW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430 phone 44466103 - 97730777 WORKING TOGETHER FOR STRONGER, SMARTER AND HEALTHIER CHILDREN BY EDUCATION, CLINICAL INTERVENTION, RESEARCH AND INFORMATION NETWORKING. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H