Benarkah Aku Alergi Dingin ?
- "Aku Alergi Dingin dan Alergi Minum Dingin" Penderita dan beberapa dokter sering mengatakan seperti itu, bahwa udara dingin atau minuman dingin sebagai penyebab utama timbulnya gangguan alergi.
- Selama ini alergi dianggap karena udara dingin, minuman dingin atau hujan. Anehnya, saat siang hari di kantor atau saat tidur siang AC nya sangat dingin keluhan alergi justru membaik dan napas menjadi lega. Lebih aneh lagi saat sehat tinggal 2 minggu di Eropa sedang musim dingin atau minum es setiap hari khususnya siang hari keluhan alergi tidak muncul.
- Benarkah "aku alergi dingin atau alergi minuman dingin" sebagai penyebab utama? Kalau bukan apakah memang benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut?
Ilustrasi Kasus :
- Sebagian besar penderita alergi selalu berkata: "Saya tidak alergi makanan tetapi alergi dingin'. Tetapi faktanya setiap malam dan pagi hari bangun tidur sering mengalami batuk dan pilek yang tak kunjung hilang selama 3 bulan, Telah berbagai dokter dikunjungi baik dokter anak, dokter paru, dokter THT, dan berbagai obat antibiotika terbaik dan obat yang termahal pun sudah dikonsumsi hasilnya tetap tidak menunjukkan perubahan. Sebagian besar dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami alergi dingin ? Tetapi sudah setiap hari tidak pakai AC dan selalu berselimut. Jadi kalau bukan dingin berarti penyebab alergi adalahdebu. Namun saran untuk menghindari debu dan membersihkan semua ruangan rumah bahkan ditambah lagi memakai purifier udara dan AC paling canggihpun sudah diikuti tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Lebih aneh lagi keluhan alergi hanya timbul pagi dan malam hari, justru lebih berat saat siang hari. Justru saat pagi debu sedikit dan siang hari debu lebih banyak. Kalau begitu dingin dan debu bukan jadi penyebab ? Kalau bukan apakah memang benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut? Tetapi setelah diadviskan seorang dokter untuk menghindari sementara beberapa makanan penyebab alergi makanan ternyata tidak dalam waktu lama keluhan tersebut membaik.
Latar Belakang Masalah
- Divonis alergi tanpa diberitahu penyebabnya Seringkali dokter memvonis alergi pada keluhan batuk dan pilek yang berkepanjangan. Tetapi pada umumnya pasien tidak pernah mendapatkan informasi yang lengkap dari dokter apakah penyebab alergi tersebut. Hal ini terjadi karena memang untuk mencari penyebab alergi adalah merupakan kesulitan terbesar yang dialami oleh dokter dan juga penderita.
- Penanganan Alergi Tidak optimal dan tidak benar. Penatalaksanaan Alergi pada anak khususnya alergi pada saluran napas dan hidung sering sangat sulit dan tidak optimal. Hal ini terjadi karena sampai saat ini banyak klinisi kesulitan dalam mencari penyebab alergi. Padahal penderita tersebut sudah mengkonsumsi obat alergi berbagai jenis hingga sampai obat alergi termahal tetapi tidak membawa hasil optimal
- Sulitnya Mencari penyebab alergi. Permasalahan ini terjadi karena banyak klinisi kesulitan dalam mencari penyebab alergi. Jadi fakta yang kita hadapi selama ini adalah hanyalah mengobati akibat penyakitnya tetapi tetapi tidak mencari akar permasalahan kenapa penyebab penyakit itu bisa timbul jangka panjang dan hilang timbul. Hal ini terjadi karena serbagai pemeriksaan alergi ternyata akurasi dan spesifitasnya sangat rendah. Hal inilah yang tampaknya menjadi penyebab utama mengapa kasus alergi sulit sekali dalam mengatasinya.
- Terbatasnya kemampuan alat diagnosis alergi. Pemeriksaan alergi berupa tes kulit, dan RAST sangat terbatas sebagai alat diagnosis. Sehingga sebaiknya tidak boleh menghindari makanan penyebab alergi berdasarkan karena tes kulit alergi. Pemberian obat terus menerus bukanlah jalan terbaik dalam penanganan alergi. Paling ideal dalam mencegah timbulnya alergi adalah menghindari pencetus atau penyebabnya. Hal ini memerlukan pengamatan yang cermat dan kerjasama yang baik antara dokter, pasien dan keluarga. Untuk mendapatkan hasil penanganan alergi yang optimal harus dipahami perbedaan antara penyebab dan pencetus alergi.
- Ilmu kedokteran dan teknologi semakin maju pesat tetapi kasus alergi semakin meningkat. Keunikan lainnya adalah saat ini kemajuan dan teknologi kedokteran sangat maju pesat tetapi justru penyebab alergi semakin meningkat pesat. Hal ini sangat mungkin karena kesulitan terbesar alergi bukan pengobatannya tetapi mencari penyebabnya dan hal ini hanya membutuhkan diagnosis klinis tanpa alat canggih dan mahal, tetapi sayangnya hal ini jarang dilakukan dengan benar. Beberapa ahli mengatakan penyebab utamanya karena polusi. tetapi pendapat ini patut didangsikna karena justru saat polusi bayak saat siang harui justru keluhan alergi berkurang. Memang pada penderita alergi saat saluran napasnya terganggu adanya asap rokok atau polusi membuat gangguan semakin berat. Tetapi hal ini juga terjadi pada orang sehat meski lebih ringan,. Pada penderita alergi yang sedang terganggu kronis bisa berdampak lebih berat karena permukaan mukosa saluran napas sudah terjadi kerusakan ringan atau sering disebut remodelling saluran napas.
- Alergi makanan sering diabaikan. Sedangkan alergi makanan tidak pernah sekalipun dipikirkan. Wajar, karena selama ini dokterpun selalu mengatakan bahwa dingin dan debu sebagai penyebab utama alergi. Hal ini terjadi karena kesulitan terbesar enanganan alergi adalah mencari penyebabnya. Tes alergi yang selama ini diangga sebagai dewa untuk memastikan penyebab alergi ternyata hanya dapat mendeteksi sebagian kecil penyebab alergi dengan karakteristik reaksi cepat. Penyebab alergi reaksi lambat sering tidak terdeteksi atau tes sering negatif meski tidak berarti bukan penyebab alergi.
- Timbul Berbagai Komplikasi. Bila tidak ditangani dengan baik dan berkepanjangan maka sering timbul komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi pada penderita alergi adalah daya tahan tubuh menurun. Sehingga penderita alergi mudah sakit infeksi saluran napas. Bila sering terjadi infeksi berulang hilang timbul dalam jangka panjang dapat terjadi asma, tonsilitis (radang amandel), hidung mimisan, tidur ngorok (OSAS), sinusitis, radang telinga, gangguan saluran napas, THT atau berbagai gangguan organ tubuh lainnya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI, PENYEBAB DAN PEMICU ALERGI PENYEBAB ALERGI : Penyebab alergi adalah faktor yang secara langsung dapat menimbulkan tanda dan gejala alergi timbul
- Makanan
- Hirupan
- Kontak Kulit dengan benda logam dsbnya
- Obat-obatan
PEMICU ALERGI : Pemicu alergi adalah faktor yang memperberat dan secara tidak langsung memperberat tanda dan gejala alergi bila sudah terkena penyebab alergi. Bila penyebab alergi seperti debu atau makanan dihindari maka meski terdapat penyebab alergi maka pemicu seperti dingin, stres, aktifitas meningkat tidak akan berpengaruh.
- Infeksi Virus (demam, badan meriang, sakit kepala, panas, batuk, pilek)
- Aktifitas meningkat (menangis, berlari, tertawa keras)
- Udara dingin atau Minuman Dingin
- Udara Panas
- Stres
- Gangguan hormonal: (kehamilan, menstruasi)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :
- Genetik (menurun dari orangtua)
- Imaturitas Saluran Cerna (Ketidakmatangan saluran cerna)
- Paparan (kontak terhadap penyebab alergi)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADI ALERGI Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.
- Faktor genetik. Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita . Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 – 40%,. Bila ke dua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53 – 70%. Untuk mengetahui resiko alergi pada anak kita harus mengetahui bagaimana gejala alergi pada orang dewasa. Gejala alergi pada orang dewasa juga bisa mengenai semua organ tubuh dan sistem fungsi tubuh.
- Imaturitas usus (KETIDAKMATANGAN USUS). Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secra imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur system pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh.
- Paparan alergi . Papaparan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan. Diketahui adanya IgE spesifik pada janin terhadap penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan juga terjadi pada masa bayi. Pemberian ASI eksklusif mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan pada tahun pertama kehidupan. Pemberian PASI meningkatkan angka kejadian alergi
Infeksi Virus Penyebab Utama Gangguan
- Sebenarnya gangguan asma, sesak, batuk, pilek dan gangguan kulit bisa disebabkan karena alergi dan seringkali diperberat oleh adanya infeksi virus atau infeksi lainnya. Gejala infeksi virus kadang ringan seperti badan hangat, sakit kepala, badan pegal atau kecapekan, batuk dan pilek. Karena ringannya keluhan selama ini infeksi virus tersebut dianggap sebagai masuk angin, terlalu capek, mau flu tidak jadi atau panas dalam. Justru saat ke dokter penyebab tersering dan lebih berat adalah infeksi virus bukan alergi. Sebaliknya justru alergi timbul lebih ringan dan penderita tidak ke dokter. Sehingga sering asma kambuh lagi saat flu, sinusitis kambuh lagi saat flu, nyeri perut atau gejala maag timbul saat flu atau sesak timbul lagi saat batuk yang keras dan demam. Tetapi sayangnya penderita bahkan dokter sekalipun kadang sulit membedakan antara virus dan alergi. Seringkali gejala alergi disebut infeksi sebaliknya infeksi virus dianggap sebagai alergi.
- Penderita Alergi Mudah Sakit. Penderita alergi asma atau dengan gangguan fungsi saluran cerna seringkali mengalami daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena sakit infeksi atau flu. Seringkali dokter memberi antibiotika saat gejala alergi timbul. Padahal antibiotika hanya untuk kasus infeksi, karena memang gangguan itu timbul bukan sekedar alergi. Sebenarnya antibiotika pada umumnya tidak perlu diberikan karena infeksi paling sering timbul adalah infeksi virus. Hal ini terjadi karena mekanisme pertahanan tubuh sebagian besar berada di saluran cerna. Bila saluran cerna sering terganggu maka daya tahan tubuh menurun dan akan mudah sakit.
- Pada penderita alergi bila sakit infeksi virus lebih berat. Infeksi virus bila terkena beberapa ternyata dapat menimbulkan gangguan yang berbeda dan memperberat alergi yang ada. Pada orang sehat mungkin hanya pegal atau seperti flu tidak jadi . Tetapi pada penderita alergi dengan bakat asama, saat terkena infeksi virus menjadi sesak. Penderita alergi dengan kulit sensitif bila terkena virus lebih gatal atau terjadi urtikaria. Pada bayi dengan hipersekresi bronkus bila terkena virus napasnya akan menjadi grok-grok, Pada pendeirta sensitif saluran cerna menjadi nyeri perut atau muntah lebih sering. Pada penderita sensitif hidung menjadi mimisan atau bersin dan hidung buntu lebih hebat.
Cermati Tanda dan gejala Gangguan Saluran Cerna
Gangguan Saluran Cerna Sebagai Sindrom atau Kesatuan Gangguan Alergi Asma, Rinitis, Dermatitis dan Gangguan Alergi lainnya
- Penderita alergi biasanya tidak hanya mengalami satu gejala saja, misalnya asma, hidung, dermatitis (alergi kulit) atau hanya saluran cerna. Penderita alergi biasanya terganggu beberapa organ tubuhnya khususnya saluran cernanya secara bersamaan meski dalam bentuk ringan. Tetapi sayang dalam praktek sehari-hari untuk menilai gangguan alergi sebagian dokter seringkali hanya memandang satu keluhan saja dalam penanganan sebuah penyakit. Misalnya dokter kulit hanya melihat gangguan dermatitis padahal saluran cernanya bermasalah juga karena alergi. Sedangkan dokter ahli pernapasan atau paru hanya memandang asma sebagai masalah utama, padahal penderita asma juga sering mengalami gangguan saluran cerna seperti Gastrooesephageal Refluks, mual atau nyeri perut. Demikian juga ahli THT hanya melihat gangguan sinusitis yang dipicu alergi, tetapi tidak melihat keluhan sensitif saluran cerna. Sebaliknya dokter ahli saluran cerna hanya melihat keluhan saluran cerna tersendiri padahal keluhan asma, rinitis dan dermatitis yang menyertai adalah termasuk kesatuan dalam gangguan penyakit itu.
- Alergi makanan harus dicurigai sebagai penyebab gangguan manifestasi alergi selama ini bila terdapat gangguan saluran cerna. Tetapi sayangnya gangguan saluran cerna tersebut sangat ringan dan dianggap biasa sehingga lepas dari pengamatan penderita ataupun bahkan seorang dokter ahli. Bila hal ini terjadi maka seringkali terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab alergi. Sehingga sering overdiagnosis, bahwa penyebab alergi adalah debu dan udara dingin, padahal alergi makanan sangat mungkin berperanan penting.
Gangguan saluran cerna yang terjadi adalah :
- Pada Bayi : bayi mengalami Gastrooesepageal Refluks, Sering MUNTAH/gumoh, kembung,“cegukan”, buang angin keras dan sering, sering rewel gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB > 3 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Feses warna hijau,hitam dan berbau. Sering “ngeden & beresiko Hernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis atau hidrokel. Air liur berlebihan. Lidah atau mulut sering timbul putih, bibir kering dan kadang kehitaman sebagian
- Pada Anak dan Dewasa : Pada usia anak keluhan muntah semakin berkurang tetapi masih sering mengalami mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak atau bila naik kendaran bermotor, pesawat atau kapal. Sering mengalami MUAL pagi hari bila hendak gosok gigi atau sedang disuap makanan.Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana. Sering GLEGEKAN, sering KEMBUNG, sering buang angin dan buang angin bau tajam. Sering NYERI PERUT. Pada penderita dewasa sering megalami gejala penyakit “Maag”, dyspepsia atau Iritable Bowel Syndrome
Bagaimana memastikan penyebab alergi ?
- Untuk memastikan penyebab alergi makanan bukan dengan tes kulit. Diagnosis alergi makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.
- Bila terdapat gangguan saluran cerna seperti tersebut di atas , seharusnya anda curiga bahwa makanan adalah penyebab gangguan alergi anda selama ini. Untuk memastikan makanan penyebab alergi makanan harus menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge = DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan waktu, tidak praktis dan biaya yang tidak sedikit.
- Beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap cara itu. Children Allergy Online Clinic Jakarta melakukan modifikasi dengan cara yang lebih sederhana, murah dan cukup efektif. Modifikasi DBPCFC tersebut dengan melakukan “Eliminasi Provokasi Makanan Terbuka Sederhana”.
- ”Eliminasi Provokasi Makanan terbuka Sederhana” selain sebagai alat diagnosis ternyata dapat digunakan sebagai pendekatan terapi. Penderita disarankan untuk makanan yang aman dan menghindari makanan yang beresiko dalam 3 minggu. Setelah keluhan alergi tersebut membaik dilakukan ”provakasi” atau pemberian salah satu makanan tersebut setiap minggu. Bila keluhan tersebut timbul lagi, dan bila pengalaman tersebut terjadi dua kali atau lebih dapat dipastikan bahwa makanan tersebut sebagai penyebab alergi.
- Berbagai ”kontroversi” dan pendapat negatif sering timbul dalam pendekatan diagnosis tersebut. Apakah bila melakukan program tersebut penderita tidak akan kurang gizi? Jawabannya, pasti tidak. Karena, beberapa jenis makanan yang dihindari tersebut ada pengganti makanan yang aman lainnya dengan kandungan gizi yang tidak jauh berbeda. Intervensi tersebut akan berpengaruh terhadap gizi anak bila hanya menghindari makanan tersebut tanpa mengetahui atau mengganti dengan makanan yang aman. Misalnya buah jeruk bisa diganti apel dan sebagian besar sayuran. o Telor dan ayam sementara diganti daging sapi atau daging kambing. o Kacang tanah sementara diganti kacang kedelai, o Ikan laut sementara diganti ikan air tawar atau dalam usia di atas setahun dan alergi tidak berat dapat diganti ikan salmon.
- Bahkan setelah tiga minggu mengikuti program tersebut, sebagian besar terjadi kenaikkan berat badan yang cukup bermakna. Karena selama ini makanan penyebab alergi tersebut meskipun bergizi ternyata sebagian besar juga mengganggu fungsi saluran cerna yang berakibat terjadi gangguan penyerapan dan kesulitan makan.
- Pemeriksaan standar yang dipakai oleh para ahli alergi untuk mengetahui penyebab alergi adalah dengan tes kulit. Tes kulit ini bisa terdari tes gores, tes tusuk atau tes suntik. Pemeriksaan ini mempunyai sensitifitas yang cukup baik, tetapi sayangnya spesifitasnya rendah. Sehingga seringkali terdapat false negatif, artinya hasil negatif belum tentu bukan penyebab alergi. Karena hal inilah maka sebaiknya tidak membolehkan makan makanan penyebab alergi hanya berdasarkan tes kulit ini.