Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Bioresonansi, Tes Alergi yang Tidak Direkomendasikan

17 Februari 2012   01:01 Diperbarui: 28 April 2024   11:51 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan berbagai kajian ilmiah tersebut maka berbagai institusi alergi dunia dan internasional tidak merekomendasikan dan menolak dengan keras penggunaan tes alergi yang bersifat unproven, unorthodox dan alternative sebagai alat diagnosis dan alat terapi pada penderita alergi. Institusi tersebut adalah ASCIA (The Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy), WAO (World Allergy Organization), AAAI (The American Academy of Allergy, Asthma and Immunology) dan berbagai institusi internasional lainnya. Secara faktual hal itu juga dapat dilihat bahwa pengguna alat bioresonansi bukan dokter yang ahli dan berkopeten di bidang alergi, seperti spesialis anak alergi atau spesialis penyakit dalam alergi. Tetapi digunakan oleh dokter atau klinisi diluar bidang tersebut seperti sebagian dokter umum, dokter penyakit dalam, dan sebagainya. Tampaknya sampai saat ini tidak ada satupun dokter spesialis alergi anak dan alergi dewasa yang menggunakan alat tersebut.

Berbahayakah diagnosis dan terapi alternatif ?

Penggunaan terapi alternatif secara klinis masih belum dilakukan penelitian secara menyeluruh tentang manfaat dan efek sampingnya. Sehingga seringkali klinisi tidak bisa mengungkapkan kemungkinan bahaya penggunaan terapi alternatif. Bagaimana dengan terapi alternatif atau biresonansi berbahayakah ? Sampai saat inipun masih belum ada penelitian klinis yang dapat membuktikan efek samping dan bahaya alat tersebut. Kalaupun nantinya mungkin pendekatan terapi tersebut tidak menimbulkan efek samping tetapi ternyata membuat penanganan penyakit alergi semakin tidak jelas dan pemperburuk perjalanan penyakit dan timbulnya komplikasi dari penyakit yang tidak terkendali dengan baik.

Hal yang lain yang dikawatirkan adalah penanganan alat terapi seperti ini akan membuat “lost cost therapy” biaya pengobatan terbuang percuma. Apalagi untuk terapi penyakit kronis biasanya dibutuhkan waktu pengobatan jangka panjang.

Sampai saat ini banyak sekali terapi alternatif yang digunakan oleh berbagai praktisi klinis dalam penanganan alergi. Selain bioresonansi terapi alternatif lainnya yang banyak digunakan adalah terapi pendulum (bandul), cytotoxic testing, iridology, kinesiology, allergy testing, IgG antibody testing, VoiceBio, iriodologi mata, tes rambut, tes alcat, IgG4 (tes darah yang dikirim ke Amerika) dan sebagainya. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut juga banyak dilakukan oleh para klinisi untuk mendiagnosis penderita autism. Bukan hanya di Indonesia, pendekatan terapi alternatif tersebut juga banyak dilakukan di dunia internasional bahkan juga dilakukan oleh banyak dokter di luarnegeri. Sehingga berbagai institusi alergi international dan dunia tidak henti-hentinya selalu mengingatkan masyarakat maupun dokter bahwa semua pemeriksaan alternatif tersebut tidak direkomendasikan dalam mendiagnosis dan menangani penderita alergi.

DAFTAR PUSTAKA

  • Allergy: Conventional and alternative concepts. The Royal College of Physicians, London, in Clin Exp Allergy: 22 :suppl 3 ;Oct. 1992
  • American Academy of Allergy: Position statements – controversial techniques. J Allergy Clin Immunol 1981;67:333-338
  • Sethi TJ, Lessof MH, Kemeny DM, Lambourn E, Tobin S, Bradley A. How reliable are commercial allergy tests? Lancet 1987;i: 92-94
  • MacLennan AH, Wilson DH, Taylor AW. The escalating cost and prevalence of alternative medicine. Preventative Med 2002; 35: 166-173.
  • UNORTHODOX TESTING AND TREATMENT FOR ALLERGIC DISORDERS http://www.allergy.org.au/content/view/262/1/
  • Bernstein, I. L., Storms, W. W. (eds). The American Academy of Allergy, Asthma and Immunology and the American College of Allergy, Asthma and Immunology. Practice parameters for allergy diagnostic testing. Joint Task Force on Practice Parameters for the Diagnosis and Treatment of Asthma. Ann Allergy Asthma Immunol 1995; 75 (Pt 2): 543-625.
  • Lewith GT, Kenyon JN, Broomfield J, Prescott P, Goddard J, Holgate ST. Is electrodermal testing as effective as skin prick tests for diagnosing allergies? A double blind, randomised block design study. BMJ. 2001; 322 :131-4.
  • Niggemann B, Gruber C. Side-effects of complementary and alternative medicine. Allergy 2003; 58:707-16.
  • Stewart, T. C. Vega testing in the diagnosis of allergic conditions. Med J Aust 1991; 155: 423.
  • Katelaris, C. H., J. M. Weiner, et al. Vega testing in the diagnosis of allergic conditions. The Australian College of Allergy. Med J Aust 1991; 155: 113-4. (http://www.mja.com.au/public/guides/vega/vega.html),
  • Voll R. The phenomenon of medicine testing in electroacupuncture according to Voll. Am J Acupuncture 1980; 8: 87.
  • George T Lewith, Julian N Kenyon, Jackie Broomfield, Philip Prescott, Jonathan Goddard, and Stephen T Holgate. Is electrodermal testing as effective as skin prick tests for diagnosing allergies? A double blind, randomised block design study. BMJ 2001; 322: 131-134
  • Semizzi M, Senna G, Crivellaro M, Rapacioli G, Passalacqua G, Canonica WG, Bellavite P. A double-blind, placebo-controlled study on the diagnostic accuracy of an electrodermal test in allergic subjects. Clin Exp Allergy2002; 32: 928-32. http://www.allergy.org.au/content/view/218/77/
  • Kenyon JN. 21st century medicine: a layman=s guide to the medicine of the future. Wellingborough, Northants: Thorsons, 1986.
  • Fehrenbach J, Noll H, Nolte HG, et al. Short manual of the Vegatest-method. Schiltach: BER, 1986.
  • Krop J, Swiertzek J, Wood A. Comparison of ecological testing with the Vega test method in identifying sensitivities to chemicals, foods and inhalants. Am J Acupuncture 1985; 13 253-259.
  • Kenyon J. EAV diagnosis. J Gen Pract 1986: 3; 2.
  • Sullivan SG, Egglestone DW, Martinoff JT, Kroening RJ. Evoked electrical conductivity on the lung acupuncture points in healthy individuals and confirmed lung cancer patients. Am J Acupuncture 1985; 13: 261-266 .
  • C H Katelaris, J M Weiner, R J Heddle, M S Stuckey and K W Yan for POSITION STATEMENT Vega testing in the diagnosis of allergic conditions The Australian College of Allerg
  • Matsumoto T, Hayes MF. Acupuncture, electric phenomenon of the skin, and postvagotomy gastrointestinal atony. Am J Surg 1973; 125: 176-180.
  • David TJ. Unorthodox allergy procedures. Arch Dis Child 1987; 62: 1060-1062.
  • Anonymous. Medical Practitioners Disciplinary Committee: professional misconduct findings against Dr D W Steeper [Medico-legal]. N Z Med J 1990; 103: 194-195.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun