Pengaruh puasa ramadan berkaitan dengan pengeluaran asam lambung telah diteliti dalam penemuan medis. Saat sebelum, selama dan setelah puasa diukur aktifitas gastric, pepsin, asam sialik glycoprotein, kolin dan gastrinaemia. Selama puasa dan setelah puasa ramadan sekresi atau pengeluaran asam lambung membaik.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon imunitas tubuh.
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah. Hal ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Saat imunitas tubuh meningkat daya tahan tubuh semakin baik sehingga terhindar dari penyakit infeksi. Ternyata penyakit infeksi seperti demam, batuk, pilek atau infeksi lainnya dapat meningkatkan terjadinya gangguan penyakit maag.
Meski beberapa laporan kasus menunjukkan puasa dapat memperbaiki sakit maag tetapi harus diwaspadai pada penderita sakit lambung yang berat. Pada penderita dengan penyakit tukak lambung kronis harus melakukan konsultasi kepada dokter. Beberapa penelitian menunjukkan pada penderita tersebut dalam penelitian endoskopi saat puasa malah berbahaya dan memperberat kondisinya.
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas umumnya di bawah tulang rusuk di atas pusar yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan napas berbau seringkali dianggap remeh. Dalam kondisi seperti ini biasanya penderita akan minum obat bebas semisal antasida sebagai penawar asam lambung seperti promag.
Promag mengandung komposisi Hidrotalsit 200 mg, Mg-hidroksida 15 mg, simetikon. Komposisi ini membuat kekuatan luar biasa dalam menetralisir asam lambung. Sedangkan Promag Double Action merupakan kombinasi antasida (Calcium dan Magnesium Hydroxide) dan antagonis reseptor H2 (famotidine). Promag Double Action bekerja mengatasi gejala-gejala asam lambung melalui dua mekanisme. Antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung dengan cepat dan famotidine bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung dengan lama kerja yang lebih.
Berbagai kandungan itu secara ilmiah terbukti dapat mengatasi berbagai gejala penyakit maag dengan kelebihan asam lambung seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung, dan perasaan penuh pada lambung. Komposisi hebat ini dapat diindikasikan pada gangguan Gastritis (radang lambung), tukak lambung dan duodenum. ulkus peptikum dan hiperasiditas gastrointestinal.
Berdasarkan penelitian medis berbagai manfaat puasa dan promag tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan ibadah puasa bagi penderita maag. Selain puasa dan obat maag sebaiknya penderita maag juga harus mewaspadai dan menghindari makanan tertentu yang mengganggu lambung. Kombinasi dahsyat antara muhjizat puasa dan kehebatan promag seharusnya membuat penderita maag tidak perlu kawatir untuk berpuasa. Berpuasalah kamu agar sehat, minumlah promag agar lambung jadi kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H