Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya Terbesar Minuman Energi Pada Remaja dan Dewasa Muda

16 Februari 2011   00:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 5975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297828067970726322

Beberapa laporan mengatakan bahwa minuman non alkoholik bila dicampur dengan alkohol akan berdampak buruk terutama pada keadaan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa temuan mengungkapkanbeberapa kematian di Eropa remaja atau dewasa muda akibat minuman energi dicampur dengan minuman alkohol, atau yang memiliki kondisi seperti epilepsi yang mungkin meningkatkan risiko.

Minuman energi mengandung bermacam-macam zat perangsang, yang ketika dicampur bisa berbahaya bagi tubuh. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein, yang perupakan kandungan utama dalam minuman energi dapat menimbulkan dehidrasi Ada beberapa catatan kematian seseorang setelah minum minuman energi secara berlebihan.

Sejauh ini menurut penelitian minuman energi tidak mempunyai manfaat efek terapi. Dan beberapa bahan kandungannya sedang diteliti dan belum mendapatkan persetujuan regulasinya. Efek farmakologi dari kandungan dalam minuman berenergi ada yang diketahui dan belum diketahui. Bila hal ini dikaitkan dengan laporan efek keracunan atau toksisitas meningkatkan kepedulian berbagai asosiasi kesehatan dunia terhadap potensi terjadinya efek samping yang serius dalam penggunaan menuman energi. Dalam jangka pendek membutuhkan kewaspadaan berbagai pihak tentang kemungkinan dampak minuman energi dalam masyarakat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada para orang tua dan keluarga

Laporan yang diungkapkan the American Academy of Pediatrics dan dipakai sebagai pedoman bagi dokter bahwa minuman energi . Dokter gigipun mengungkapkan bahwa minuman energi juga telah merusak gigi remaja di austrakia. The Associated Press melaporkan sebanyak 677 kasus overdosis dan efek samping dicatat sejak bulan Oktober hingga Desember 2010 setelah dilacak oleh the American Association of Poison Control Centers. Sejauh ini dilaporkan 331 dalam tahun 2011 hingga bulan Februari dan sebagian besar diantaranya melibatkan anak dan remaja sebagian anak di bawah 6 tahun.

Dengan berbagai temuan ilmiah tersebut seharusnya mulai saat ini semua dokter dan orang tua merekomendasikan pelarangan mengkonsumsi minuman energi pada anak, remaja dan dewasa muda.Sebaiknya pemerintah melalui Kemenkes dan instansi terkait mulai memikirkan apakah iklan minuman energi yang mendominasi media cetak dan televisi dipertimbangkan penayangannya seperti halnya di beberapa negara bagian Amerika. Bujukan dan rayuan iklan sangat hebat dan menghipnotis keinginan dan nafsu untuk meneguk kesegaran dan manfaat minuman energi.

Di balik kenikmatan dan kesegaran tersebut ternyata menyimpan dampak bahaya kesehatan bagi usia tersebut, padahal selama ini manfaat kesehatannya belum terbukti. Semua pihak dan orang tua harus mulai bijak dan jangan mengabaikan temuan penting tersebut. Orangtua harus mengganti ketergantuan remaja dalam mengkonsumsi minuman energi itu. Penggantinya pilihlah jus buah segar dan bergizi yang sudah mulai banyak dibaikan dan ditinggalkan karena tidak praktis, lebih mahal dan rasanya kalah menantang

dr Widodo Judarwanto SpA Rumah Sakit Bunda Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun