tangis anak, bukan sekedar tangis tangis anak adalah ketidak berdayaan jiwa memekikkan dahaga ketidak mampuan raga mencekeram dunia ketidakbisaan tubuh mengekpresikan rasa
Tangis anak bukan sekedar bising jangan disikapi kesal, ketika letih mendera bukan dianggap beban, ketika peluh merata tidak direspon amarah, ketika emosi memerahkan ubun-ubun jangan biarkan, tangis anak adalah saatnya kelembutan mengayuh jiwanya
tangis anak bukan sekedar berisik tangis adalah kepolosan orok yang tidak bisa dipalingkan jangan anggap hanya karena bau tangan tidak anggap hanya biang cengeng bukan anggap hanya karena latihan napas jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya belaian sayang merambah napasnya
tangis anak bukan sekedar gaduh bila tangis anak mencabik-cabik gendang telinga henti segera nikmat yang sedang kamu santap tunda segera gerak yang kamu ayun akhiri apapun kepentingan duniawi yang kamu tunai jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya perhatian segera diluluhkan
tangis anak bukan sekedar lengkingan tangis anak adalah kepolosan alam yang tidak bisa dibohongi suara itu, saatnya ASI gelontori bibirnya yang bergetar kejang desahan itu, waktunya dekapan selimuti jantungnya yang berdegup dahsyat teriakan itu, saatnya kenyamanan pagari warna tubuhnya yang dingin biru
tangis anak, adalah hak anak yang paling sederhana bila itu saja dipungkiri bagaimana kamu bisa memenuhi hak anak lainnya
widodo judarwanto, jakarta, empat belas februari 2000 delapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H