Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Kartini Modern, Jangan Salahgunakan Emansipasi

21 April 2014   23:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waktu yang terbatas mungkin ikut membatasi kapasitas setiap orang tua yang bekerja untuk menyediakan makanan yang sehat dan peluang untuk beraktivitas fisik kepada anak-anaknya," kata Profesor Catherine Law, ketua tim peneliti. Tapi Law menolak anggapan hasil studinya merekomendasikan setiap ibu agar tinggal di rumah saja menemani anak-anaknya. Terlebih dengan data 60 persen ibu yang memiliki anak berusia di bawah 5 tahun yang pada kenyataannya (harus) berkarier. "Hasil studi ini lebih menekankan kebutuhan untuk kebijakan dan program dari pemerintah yang bisa membantu para orang tua.

Semangat Kartini Jangan Abaikan Kodrat

Saat ini spirit Kartini selalu menggelora pada tubuh wanita karier yang berprestasi dalam segala bidang. Dengan karakteristik khusus yang dipunyai wanita, akan sedikit berbeda bila bersaing dengan pria. Di balik kekurangan, wanita punya kelebihan yang tidak dipunyai pria. Bahkan di jaman modern ini tidaklah heran sebagian wanita melonjak kariernya melebihi kaum pria atau suaminya sendiri. Hal inilah yang membanggakan kaum hawa yang sejak dulu telah diperjuangkan Kartini.

Namun, di balik itu sebenarnya ada yang harus lebih bijak dicermati bila memandang wanita sebagai kodratnya. Wanita dilahirkan untuk melayani suami dan keluarganya, meskipun hal ini juga tugas seorang suami. Namun kodrat utama wanita itu hendaknya janganlah tertutupi oleh semangat meneruskan cita-cita Kartini secara berlebihan, sehingga dalam era globalisasi ini perlu dipikirkan sosok sebenarnya Kartini dalam era globalisasi ini.

Kartini modern, tidak sekedar berprestasi dengan dasar emansipasi wanita. Tetapi harus tidak melupakan kodrat wanita untuk mengutamakan keluarga khususnya peduli dengan tumbuh dan berkembangnya anak. Jangan sampai euforia spirit Kartini menjadikan Kartini modern lebih mementingkan pekerjaannya dari pada memberi ASI pada bayi. Tidaklah harus terjadi, semangat Kartini yang menggelora membuat anak jadi terlantar kesehatan dan pendidikannya. Jangan sampai, pembantu menjadi panutan bagi anak dari seorang Kartini modern.

Kartini Modern tidak harus mengorbankan masa depan anak, karena kurangnya perhatian anak dan remaja terjerumus dalam narkoba dan kehidupan bebas. Kartini modern, tetaplah terus berprestasi dalam segala bidang tetapi harus melakukan manajemen keluarga yang baik sehingga pola asah, asuh dan asih anak tetap berkualitas. Kartini modern meski punya derajat yang sangat tinggi, tetaplah sebagai kodrat wanita dengan terus melayani dan menghormati suami.

Selamat Hari kartini, tetaplah berprestasi para Kartini modern, tapi jangan abaikan kodrat kewanitaanmu dan jalan salahgunakan emansipasi dengan korbankan anak dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun