"Waktu yang terbatas mungkin ikut membatasi kapasitas setiap orang tua yang bekerja untuk menyediakan makanan yang sehat dan peluang untuk beraktivitas fisik kepada anak-anaknya," kata Profesor Catherine Law, ketua tim peneliti. Tapi Law menolak anggapan hasil studinya merekomendasikan setiap ibu agar tinggal di rumah saja menemani anak-anaknya. Terlebih dengan data 60 persen ibu yang memiliki anak berusia di bawah 5 tahun yang pada kenyataannya (harus) berkarier. "Hasil studi ini lebih menekankan kebutuhan untuk kebijakan dan program dari pemerintah yang bisa membantu para orang tua.
Semangat Kartini Jangan Abaikan Kodrat
Saat ini spirit Kartini selalu menggelora pada tubuh wanita karier yang berprestasi dalam segala bidang. Dengan karakteristik khusus yang dipunyai wanita, akan sedikit berbeda bila bersaing dengan pria. Di balik kekurangan, wanita punya kelebihan yang tidak dipunyai pria. Bahkan di jaman modern ini tidaklah heran sebagian wanita melonjak kariernya melebihi kaum pria atau suaminya sendiri. Hal inilah yang membanggakan kaum hawa yang sejak dulu telah diperjuangkan Kartini.
Namun, di balik itu sebenarnya ada yang harus lebih bijak dicermati bila memandang wanita sebagai kodratnya. Wanita dilahirkan untuk melayani suami dan keluarganya, meskipun hal ini juga tugas seorang suami. Namun kodrat utama wanita itu hendaknya janganlah tertutupi oleh semangat meneruskan cita-cita Kartini secara berlebihan, sehingga dalam era globalisasi ini perlu dipikirkan sosok sebenarnya Kartini dalam era globalisasi ini.
Kartini modern, tidak sekedar berprestasi dengan dasar emansipasi wanita. Tetapi harus tidak melupakan kodrat wanita untuk mengutamakan keluarga khususnya peduli dengan tumbuh dan berkembangnya anak. Jangan sampai euforia spirit Kartini menjadikan Kartini modern lebih mementingkan pekerjaannya dari pada memberi ASI pada bayi. Tidaklah harus terjadi, semangat Kartini yang menggelora membuat anak jadi terlantar kesehatan dan pendidikannya. Jangan sampai, pembantu menjadi panutan bagi anak dari seorang Kartini modern.
Kartini Modern tidak harus mengorbankan masa depan anak, karena kurangnya perhatian anak dan remaja terjerumus dalam narkoba dan kehidupan bebas. Kartini modern, tetaplah terus berprestasi dalam segala bidang tetapi harus melakukan manajemen keluarga yang baik sehingga pola asah, asuh dan asih anak tetap berkualitas. Kartini modern meski punya derajat yang sangat tinggi, tetaplah sebagai kodrat wanita dengan terus melayani dan menghormati suami.
Selamat Hari kartini, tetaplah berprestasi para Kartini modern, tapi jangan abaikan kodrat kewanitaanmu dan jalan salahgunakan emansipasi dengan korbankan anak dan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H