Sebagai seorang calon Presiden harus menujukkan sebagai seorang birokrat sejati. Bila jadi birokrat sejati harus bertindaklah demi rakyat bukan demi partai, karena birokrat adalah milik rakyat. Segala niat baik, ucapan dan perilaku dalam bekerja para birokrat bukan harus demi kepentingan kelompok dan partainya. Baju berwarna dari partai harus ditinggalkan. Setiap saat yang digunakan para birokrat adalah baju kebesaran birokrat yang selalu peduli melayani rakyatnya. Karena para birokrat adalah pelayan rakyat bukan sebaliknya.
Sebagai seorang presiden dibutuhkan jiwa negarawan yang sejati. Memang seharusnya seorang presiden harus menjiwai dan ahli dalam bidang politik. Tetapi Negarawan sejati seharusnya bukan sekedar politikus profesional yang berkonotasi buruk dengan pandai bermanipulasi, pandai mengelabuhi rakyat dan pandai bersandiwara. Banyak npolitikus profesionalsaat berkampanye selalu mencitrakan hidup sederhana tetapi dibalik itu kemewahan ada dalam kehidupan dirinya dan keluarganya saat di belakang rakyatnya. Sikap sederhana yang tulus dan murni yang patut diteladani Mahmoud Ahmadinejad Presiden ke 6 Iran yang merupakan Presiden Termiskin di Dunia Yang Sangat Sederhana. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Negarawan sejati di mata rakyat tidak harus berpura-pura bertindak sederhana tetapi ternyata mempunyai belasan mobil dan berhektar-hektar tanah. Seorang negarawan tidak harus menjadi politikus profesional yang berpura-pura makan di pinggir jalan tetapi malamnya makan mewah di restoran.Seorang negarwan sedehan tidak hrus berpakaian sederhana, bersepatu murah atau tidak memakai perhiasan tetapi anak dan isterinya memakai tas mahal da berbisnis trilunan rupiah. Coba lihat pengalaman presiden Soeharto. Mungkin tidak ada yang pernah tahu bahwa Soeharto adalah presiden yang sederhana dengan baju batik dan sepatu yang tidak mhal tetapi hal itu srna karena kehidupan putra-putranya yang sangat mewah.
Nantinya presiden harus bertindak politikus profesional yang jujur, spontan dan tidak bersandiwara di depan rakyatnya. Bila hal itu dilakukan maka kerja keras yang akan dilakukan sang Presien adalah kerja keras sesungguhnya. Tidak hanya bekerja saat disorot puluhan kamera wartwan. Tidak hanya turun lapangan hanya karena disorot media televisi. Tetapi presiden yanng sanggup bekerja keras yang tulus demi rakyatnya tanpa pencitraan. Ternyata Prabowo memang bukan politikus profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H