Aprilia, pabrikan motor asal Italia, tengah memantau perkembangan dua pebalap top dunia, Marc Marquez dan Fabio Quartararo, yang sedang mengalami masa sulit bersama tim mereka masing-masing. Dengan kontrak keduanya berakhir pada tahun 2024, Aprilia memiliki impian untuk merekrut salah satu dari mereka. Namun, CEO Aprilia, Massimo Rivola, memilih untuk mempercayai proyek timnya saat ini dan mengutamakan stabilitas daripada menghadirkan pebalap berprestasi tinggi.
Masa Krisis Marquez dan Quartararo:
Marc Marquez, pebalap asal Spanyol yang mewakili Repsol Honda, mengalami awal musim yang sulit pada tahun 2023. Ia lebih sering mencatatkan rekor kecelakaan daripada meraih podium. Marquez juga dikabarkan memiliki hubungan yang memanas dengan Honda, dan spekulasi tentang kepindahannya ke pabrikan lain semakin berkembang.
Sementara itu, Fabio Quartararo, pembalap Monster Energy Yamaha, juga menghadapi kesulitan dengan motor YZR-M1 yang kurang kompetitif. Quartararo yang tampil luar biasa dua musim sebelumnya dan berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP 2021, kini kesulitan bersaing dengan Ducati, KTM, dan bahkan Aprilia.
Massimo Rivola, CEO Aprilia, dengan cermat memantau kondisi krisis yang dialami kedua pebalap tersebut. Ia memiliki impian untuk merekrut salah satu dari mereka ke dalam timnya. Rivola menyadari bahwa hal tersebut hanyalah sebuah mimpi, namun hal ini terjadi karena Marquez dan Quartararo sedang menghadapi tantangan dengan motor mereka saat ini.
Stabilitas dan Keyakinan:
Meski memiliki impian untuk merekrut pebalap berprestasi tinggi, Rivola tetap ingin menjaga stabilitas tim saat ini dan memberikan keyakinan kepada pebalap yang sudah ada, yaitu Aleix Espargaro dan Maverick Vinales. Rivola berpendapat bahwa memberi pengendaraan perasaan bahwa mereka bisa digantikan sewaktu-waktu hanya akan mengganggu performa mereka.
Pentingnya Stabilitas:
Menurut Rivola, stabilitas merupakan hal yang lebih penting daripada merekrut pebalap juara dunia. Meskipun Espargaro dan Vinales belum berhasil meraih gelar juara dunia, Rivola tetap percaya pada kemampuan dan potensi mereka. Ia meyakini bahwa stabilitas akan membawa kinerja yang positif dan itulah mengapa ia berusaha memastikan kestabilan di dalam tim Aprilia.
Kesimpulan:
Aprilia memimpikan untuk merekrut pebalap top seperti Marc Marquez atau Fabio Quartararo, yang saat ini menghadapi masalah dengan tim dan motornya masing-masing. Namun, CEO Aprilia, Massimo Rivola, memilih untuk mempercayai stabilitas dan proyek tim saat ini, serta memberikan kepercayaan kepada pebalap yang sudah ada. Baginya, stabilitas lebih penting daripada memiliki pebalap berprestasi tinggi. Apakah Aprilia akan mewujudkan mimpinya atau tetap mengutamakan stabilitas tim, hanya waktu yang akan menjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H