Mohon tunggu...
InspirasiPlus
InspirasiPlus Mohon Tunggu... Editor - https://www.instagram.com/sandi_asnur7/
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MAJU BERSAMA TEKNOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Film

The Godfather dan Sekuelnya: Menguak Keagungan Film-Film Terbaik Sepanjang Masa.

15 Juli 2023   13:19 Diperbarui: 15 Juli 2023   13:23 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aliefworkshop.wordpress.com

Film-film memiliki kemampuan unik untuk mempengaruhi dan menginspirasi penonton mereka. Namun, hanya ada sedikit film yang berhasil mencapai status legendaris dan dianggap sebagai beberapa film terbaik sepanjang masa. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa The Godfather dan sekuelnya diakui sebagai karya-karya yang luar biasa, menawarkan cerita yang kuat, akting brilian, dan pengarahan yang mengesankan. Dengan latar belakang yang gelap dan menarik dari dunia kejahatan Italia-Amerika, kedua film ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah perfilman.
I. The Godfather: Sebuah Mahakarya Sinematik
A. Cerita yang kuat dan mendalam
1. Penggambaran keluarga mafia Corleone

Keluarga mafia Corleone adalah keluarga fiksi yang terkenal dalam novel "The Godfather" karya Mario Puzo dan adaptasi film yang diarahkan oleh Francis Ford Coppola. Keluarga ini diperkenalkan sebagai salah satu keluarga mafia terkuat di Amerika Serikat, dan cerita mereka berkisar di sekitar kepemimpinan Don Vito Corleone dan kemudian putranya, Michael Corleone.

Penggambaran keluarga mafia Corleone dalam cerita ini menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga yang sangat terorganisir dan memiliki kekuasaan besar dalam dunia kriminal. Mereka terlibat dalam kegiatan ilegal seperti perdagangan narkoba, pemerasan, penipuan, dan pembunuhan.


2. Konflik dan perjuangan kekuasaan

Konflik dan perjuangan kekuasaan adalah elemen sentral dalam cerita keluarga mafia Corleone. Berikut adalah beberapa contoh konflik dan perjuangan kekuasaan yang terjadi dalam narasi mereka:

  1. Pertempuran suksesi: Setelah Don Vito Corleone terluka dalam upaya pembunuhan, perjuangan kekuasaan dimulai antara putra-putranya. Sonny, yang penuh gairah dan impulsif, ingin mengambil alih kepemimpinan keluarga, tetapi Michael, yang awalnya menolak terlibat dalam bisnis keluarga, perlahan-lahan naik ke posisi kekuasaan.

  2. Pertarungan dengan keluarga mafia lain: Keluarga Corleone harus menghadapi persaingan dengan keluarga mafia lain yang ingin memperluas wilayah kekuasaan mereka. Pertempuran dan perjanjian yang rumit terjadi dalam upaya untuk mempertahankan posisi keluarga Corleone dan memperluas pengaruh mereka dalam dunia kriminal.

  3. Pengkhianatan internal: Dalam lingkungan yang penuh dengan tipu muslihat dan kesetiaan yang diragukan, pengkhianatan internal sering kali menjadi ancaman bagi keluarga Corleone. Beberapa anggota keluarga atau rekan bisnis terdekat mengkhianati mereka demi keuntungan pribadi atau untuk bergabung dengan keluarga mafia lain.

  4. Aliansi dan persekongkolan: Untuk mempertahankan kekuasaan dan melawan ancaman eksternal, keluarga Corleone terlibat dalam pembentukan aliansi dan persekongkolan dengan keluarga atau individu lain. Aliansi ini sering kali dipenuhi dengan ketidakpercayaan dan ketegangan karena setiap pihak mencoba melindungi kepentingan mereka sendiri.

  5. Pertentangan dengan hukum dan penegak hukum: Keluarga Corleone terus berperang melawan upaya pemerintah untuk memerangi kejahatan terorganisir. Mereka berusaha menghindari penangkapan, menyogok pejabat publik, dan mengendalikan sistem hukum secara tersembunyi.

Konflik dan perjuangan kekuasaan ini memberikan plot yang kompleks dan dramatis dalam cerita keluarga mafia Corleone. Seringkali, karakter-karakter terjebak dalam lingkaran kekerasan dan pengkhianatan, menciptakan ketegangan yang meningkat seiring berjalannya waktu.


B. Karakter yang kompleks dan abadi

https://www.youtube.com/watch?v=dO_MZgjNtmk
https://www.youtube.com/watch?v=dO_MZgjNtmk
1. Don Vito Corleone

Don Vito Corleone: Don Vito adalah karakter yang dihormati dan dihormati dalam keluarga mafia Corleone. Meskipun terlibat dalam dunia kejahatan, dia memiliki kode etik yang kuat dan menghormati nilai-nilai keluarga. Don Vito merupakan sosok yang kompleks karena dia adalah pria yang bijaksana, tegas, dan penuh perhatian terhadap keluarganya. Dia juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang politik dan bisnis, yang membuatnya menjadi pemimpin yang tak tergantikan.

https://www.deviantart.com/letjenen/art/Michael-Corleone-142415036
https://www.deviantart.com/letjenen/art/Michael-Corleone-142415036
2. Michael Corleone

Michael Corleone: Michael adalah salah satu karakter paling kompleks dalam cerita. Awalnya, dia menolak terlibat dalam bisnis keluarga dan berusaha menciptakan identitas yang berbeda. Namun, ketika ayahnya terluka dalam upaya pembunuhan, Michael berubah menjadi sosok yang kejam dan berkuasa. Dia mengambil alih kepemimpinan keluarga Corleone dan menunjukkan sisi gelapnya yang tak terduga. Michael mengalami pertempuran batin antara nilai-nilai keluarga dan rasa keadilan yang semakin terkikis seiring berjalannya waktu.
C. Pemilihan lokasi dan suasana yang tepat

www.popmagz.com/
www.popmagz.com/
1. Penggunaan New York sebagai latar belakang yang autentik

New York digunakan sebagai latar belakang yang autentik dalam cerita keluarga mafia Corleone, memberikan suasana yang khas dan memperkuat narasi mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana New York digambarkan secara autentik dalam cerita:

  1. Kehidupan kota yang sibuk: New York dihadirkan sebagai kota yang sibuk dan penuh kehidupan. Jalan-jalan yang ramai, gedung-gedung pencakar langit, dan keramaian kota memberikan latar belakang yang menarik bagi aktivitas keluarga Corleone. Pemandangan ikonik seperti Times Square, Central Park, atau jalan-jalan berbatu menambah keautentikan dan atmosfer kota yang hidup.

  2. Warisan imigran: New York memiliki sejarah panjang sebagai tempat kedatangan imigran dari seluruh dunia. Dalam cerita keluarga Corleone, akar Italia mereka menjadi bagian penting dari identitas dan budaya keluarga. Penggambaran lingkungan Little Italy dan keterlibatan keluarga dengan komunitas imigran menggambarkan warisan imigran yang kental di New York.

  3. Klub malam dan tempat hiburan: New York terkenal dengan kehidupan malamnya yang beragam. Dalam cerita, klub malam dan tempat hiburan menjadi tempat pertemuan, negosiasi, dan konflik dalam dunia mafia. Penggambaran tempat-tempat seperti klub malam mewah, kasino, atau restoran mewah menciptakan suasana yang autentik dan mencerminkan kehidupan sosial keluarga Corleone.

  4. Bangunan bersejarah: New York memiliki berbagai bangunan bersejarah yang memperkaya latar belakang cerita. Contohnya adalah Grand Central Terminal, Empire State Building, atau gedung-gedung bersejarah di daerah Lower Manhattan. Penggunaan bangunan ikonik ini memberikan rasa autentik dan memperkuat citra New York sebagai kota yang kuat dan bersejarah.

  5. Jalan-jalan khas: Dalam cerita, jalan-jalan New York yang khas, seperti Brooklyn Bridge, Broadway, atau Wall Street, sering kali menjadi latar belakang yang menonjol. Penggambaran jalan-jalan ini menghadirkan elemen visual yang kuat dan menghubungkan cerita dengan kota yang menjadi simbol kekuasaan, kekayaan, dan ketegangan.

Dengan menghadirkan New York sebagai latar belakang yang autentik, cerita keluarga mafia Corleone memberikan nuansa khusus yang khas kota tersebut. Kehidupan kota yang sibuk, warisan imigran, tempat hiburan, bangunan bersejarah, dan jalan-jalan khas semuanya memberikan keautentikan dan kehidupan bagi narasi mereka.

Baca Juga :  The Lord Of The Rings - Puncak Sempurna Trilogi Epik dan Keajaiban Sinematik 
2. Musik dan sinematografi yang membangun atmosfer yang intens

Musik dan sinematografi memainkan peran penting dalam membangun atmosfer yang intens dalam cerita keluarga mafia Corleone. Berikut adalah beberapa cara di mana musik dan sinematografi digunakan untuk menciptakan atmosfer yang kuat:

  1. Musik tema yang ikonik: Lagu tema "The Godfather" yang ditulis oleh Nino Rota menjadi sangat terkenal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas film. Musik tema yang khas, dengan nada yang mengendap dan mempesona, menciptakan atmosfer yang gelap, misterius, dan menggugah emosi yang menjadi ciri khas cerita keluarga Corleone.

  2. Penggunaan musik selaras dengan adegan: Musik dipilih dengan cermat untuk menyelaraskan dengan adegan tertentu, memperkuat emosi dan ketegangan yang dirasakan oleh penonton. Dalam momen-momen dramatis, musik orkestra yang menggelegar dan mengintensifkan ketegangan sering digunakan. Sedangkan dalam adegan yang lebih tenang atau romantis, musik yang lebih lembut atau lagu-lagu klasik Italia dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai.

  3. Pemilihan warna dan pencahayaan: Sinematografi dalam cerita keluarga mafia Corleone sering kali menggunakan pencahayaan yang gelap dan kontras, dengan penggunaan bayangan dan cahaya yang terfokus untuk menciptakan atmosfer yang misterius dan tegang. Warna-warna yang kaya dan dalam, seperti nuansa emas atau merah, juga sering digunakan untuk memperkuat suasana dramatis dan intens.

  4. Pengambilan gambar yang jelas dan terarah: Sinematografi yang cermat digunakan untuk menggambarkan detail dan ekspresi karakter dengan jelas. Penggunaan komposisi yang kuat dan framing yang tepat membantu menyampaikan emosi dan ketegangan secara visual. Teknik kamera seperti pergerakan yang lancar atau sudut pandang yang tidak biasa juga digunakan untuk memberikan dampak yang lebih kuat pada penonton.

  5. Pemilihan lokasi yang tepat: Sinematografi menampilkan lokasi-lokasi ikonik di New York, seperti jalan-jalan berbatu di Little Italy, gedung-gedung bersejarah, atau klub malam yang mewah. Pemilihan lokasi yang tepat menciptakan suasana autentik yang memperkuat atmosfer cerita dan membawa penonton ke dalam dunia keluarga Corleone.

Dengan musik yang khas dan sinematografi yang intens, cerita keluarga mafia Corleone membangun atmosfer yang tegang, misterius, dan menggugah emosi. Kombinasi dari elemen-elemen ini memberikan pengalaman sinematik yang mendalam dan tak terlupakan bagi penonton.

Baca Juga: Musk Vs Zuck! Perseteruan di Dunia Media Mencapai Puncaknya (Tantangan Duel di Oktagon UFC) 
II. The Godfather Part II: Mengembangkan Kehebatan
A. Pengembangan cerita yang mendalam dan kompleks
1. Narasi maju-mundur antara masa lalu dan masa kini

Narasi maju-mundur antara masa lalu dan masa kini merupakan elemen yang signifikan dalam cerita keluarga mafia Corleone. Penggunaan struktur narasi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah keluarga dan memperkuat perjalanan karakter. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan narasi maju-mundur dalam cerita:

  1. Kilas balik sejarah: Melalui kilas balik, penonton diperkenalkan pada masa-masa awal keluarga Corleone dan peristiwa yang membentuk mereka. Ini dapat mencakup asal-usul Don Vito Corleone, pendirian kekuasaan keluarga, atau peristiwa penting yang mempengaruhi karakter utama. Kilas balik ini membantu penonton memahami bagaimana keluarga tersebut menjadi seperti sekarang dan bagaimana karakter-karakter tersebut berkembang.

  2. Paralel antara masa lalu dan masa kini: Penyusunan narasi maju-mundur juga dapat menciptakan paralel antara peristiwa masa lalu dan masa kini. Hal ini memungkinkan penonton untuk melihat konsekuensi dan implikasi peristiwa masa lalu terhadap karakter dan jalan cerita masa kini. Paralel ini dapat membantu memperkuat tema dan mengungkapkan hubungan yang mendalam antara masa lalu dan masa kini.

  3. Palimpsest: Dalam cerita keluarga mafia Corleone, narasi maju-mundur sering kali digunakan untuk menunjukkan palimpsest, yaitu lapisan-lapisan sejarah yang terbentuk dari tindakan dan keputusan di masa lalu. Dengan melompat di antara waktu, penonton dapat melihat bagaimana peristiwa di masa lalu masih mempengaruhi dan membentuk peristiwa dan karakter masa kini. Ini menambah kompleksitas dan kedalaman pada narasi.

  4. Mengungkap rahasia dan pengkhianatan: Narasi maju-mundur dapat digunakan untuk mengungkap rahasia dan pengkhianatan yang tersembunyi dalam cerita. Melalui lompatan waktu, penonton secara bertahap mendapatkan wawasan tentang pengkhianatan, konspirasi, atau rencana tersembunyi yang mempengaruhi jalannya cerita. Ini menciptakan ketegangan dan kejutan yang kuat bagi penonton.

  5. Menjalin benang merah: Dengan menggunakan narasi maju-mundur, cerita keluarga mafia Corleone dapat menjalin benang merah antara masa lalu dan masa kini. Ini membantu menciptakan struktur cerita yang kohesif dan menyampaikan pesan yang kuat tentang warisan, kekuasaan, dan karma. Hubungan yang dijalin antara peristiwa dan karakter dari masa lalu hingga masa kini memberikan keutuhan dan pemahaman yang mendalam terhadap cerita.

Dengan narasi maju-mundur, cerita keluarga mafia Corleone memperluas jangkauan waktu dan memberikan sudut pandang yang lebih luas terhadap karakter dan jalan cerita. Ini menciptakan lapisan naratif yang kompleks dan memikat bagi penonton, yang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah keluarga dan memberikan dampak emosional yang kuat.


2. Menyoroti perjuangan Michael Corleone untuk mempertahankan kekuasaan


Perjuangan Michael Corleone untuk mempertahankan kekuasaan adalah salah satu aspek penting dalam cerita keluarga mafia Corleone. Berikut adalah beberapa sorotan mengenai perjuangannya:

  1. Penerusan warisan: Setelah kematian Don Vito Corleone, Michael dihadapkan pada tugas berat untuk meneruskan kepemimpinan keluarga Corleone. Perjuangan pertamanya adalah mengkonsolidasikan kekuatan keluarga dan mempertahankan posisi keluarga di dunia mafia. Dia harus menghadapi tantangan dari keluarga mafia lain yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan.

  2. Konsolidasi kekuatan internal: Michael harus menghadapi masalah internal, termasuk pengkhianatan dan konspirasi yang mengancam stabilitas keluarga Corleone. Dia harus mengidentifikasi dan menghadapi orang-orang yang tidak setia dan mengamankan loyalti anggota keluarga yang tersisa. Perjuangan ini melibatkan tindakan tegas dan keputusan moral yang sulit.

  3. Pertarungan dengan pesaing: Seiring dengan mempertahankan kekuasaan keluarga Corleone, Michael harus berhadapan dengan pesaing di dalam dan di luar dunia mafia. Dia terlibat dalam persaingan brutal dengan keluarga mafia lain yang berusaha mengambil alih wilayah dan bisnis keluarga Corleone. Perjuangan ini melibatkan taktik licik, perundingan sulit, dan kadang-kadang penggunaan kekerasan.

  4. Pertahanan terhadap hukum: Michael juga dihadapkan pada upaya penegakan hukum untuk menghancurkan keluarga Corleone. Dia harus melawan investigasi dan upaya penuntutan dari pihak berwenang yang ingin membongkar kegiatan ilegal keluarganya. Perjuangan ini melibatkan perangkat hukum dan politik yang kompleks.

  5. Pertarungan internal: Perjuangan terbesar Michael adalah pertarungan batin dengan identitasnya sendiri. Meskipun awalnya menolak terlibat dalam bisnis keluarga, dia berubah menjadi sosok yang kejam dan berkuasa. Dia menghadapi dilema moral dan keraguan diri mengenai tindakan dan keputusannya. Perjuangan ini mencerminkan perubahan dramatis yang dialami oleh karakter Michael Corleone.

Perjuangan Michael Corleone untuk mempertahankan kekuasaan menciptakan narasi yang penuh ketegangan dan kompleksitas. Dia harus menghadapi tantangan eksternal dan internal, mengambil keputusan sulit, dan menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Perjuangan ini membentuk karakternya dan menjadi inti dari perjalanan yang menarik dalam cerita keluarga mafia Corleone.

Baca Juga: FIlm Terbaik Sepanjang Masa yang Membawa Anda ke Alam Fantasi yang Tidak Terlupakan 
B. Kehebatan akting yang tak terlupakan
1. Al Pacino sebagai Michael Corleone

Al Pacino membawakan peran Michael Corleone dengan kehebatan yang tak terlupakan. Penampilannya sebagai karakter ikonik ini memperoleh pujian kritis dan dianggap salah satu penampilan akting terbaik dalam sejarah perfilman. Berikut adalah beberapa kehebatan akting yang membuat Al Pacino tak terlupakan sebagai Michael Corleone:

  1. Transformasi karakter: Al Pacino menggambarkan transformasi karakter Michael Corleone dengan luar biasa. Dia berhasil mengekspresikan perubahan dari seorang pemuda yang awalnya enggan terlibat dalam bisnis keluarga menjadi sosok yang kejam dan penuh kuasa. Perubahan itu ditampilkan secara bertahap, dengan kecerdasan emosional yang menonjol dan kekuatan yang mendalam.

  2. Ekspresi wajah yang kuat: Ekspresi wajah Al Pacino dalam peran ini memberikan kedalaman dan kompleksitas pada karakter Michael Corleone. Dia mampu mengkomunikasikan berbagai emosi, mulai dari ketegangan, kebijaksanaan, rasa sakit, hingga keputusan yang sulit, melalui gerakan wajah yang halus dan ekspresi matanya yang intens.

  3. Penampilan fisik yang mendukung karakter: Al Pacino mengubah penampilannya secara fisik untuk sesuai dengan perubahan karakter Michael Corleone. Dari sosok pemuda yang segar hingga sosok yang lebih tua dan berkuasa, dia mengadaptasi gaya berpakaian, postur, dan bahasa tubuh yang konsisten dengan perkembangan karakter dalam cerita.

  4. Keaslian dan keseimbangan emosi: Al Pacino membawa keaslian emosi ke dalam karakter Michael Corleone. Dalam adegan-adegan yang penuh ketegangan atau konflik batin, dia mampu menghadirkan kebingungan, keraguan, dan kemarahan yang tak terbendung. Kehebatannya terletak pada keseimbangan yang tepat antara intensitas dan subtilitas dalam menyampaikan emosi tersebut.

  5. Keberanian dalam pengambilan risiko: Al Pacino menunjukkan keberanian dalam pengambilan risiko dalam interpretasinya sebagai Michael Corleone. Dia menggambarkan sisi-sisi yang lebih gelap dan kompleks dari karakter tersebut dengan penuh keyakinan. Dia tidak takut untuk mengeksplorasi sisi-sisi yang lebih kejam, ambisius, dan moral yang bertentangan dalam kepribadian Michael Corleone.

Akting Al Pacino sebagai Michael Corleone menciptakan jejak yang tak terlupakan dalam dunia perfilman. Kehebatannya dalam menampilkan perubahan karakter, ekspresi wajah yang kuat, penampilan fisik yang mendukung, keaslian emosi, dan keberanian dalam pengambilan risiko semuanya berkontribusi pada kehebatan akting yang tak terlupakan

Mungkin Anda Tertarik: Cara Meningkatkan Produktivitas Dalam Bekerja..
2. Robert De Niro sebagai young Vito Corleone

Akting Robert De Niro sebagai young Vito Corleone mengesankan penonton dengan kehebatannya dalam studi karakter, keahlian dialek dan aksen, penciptaan kemiripan dengan Marlon Brando, penyampaian emosi yang kuat, dan keberanian dalam menghadirkan sisi-sisi yang kompleks. Penampilannya memberikan lapisan baru pada karakter yang sudah ada sebelumnya dan membawa kehidupan baru dalam sejarah keluarga mafia Corleone.

Kesimpulan:
The Godfather dan sekuelnya adalah film-film yang tak terbantahkan sebagai beberapa karya terbaik dalam sejarah perfilman. Dengan cerita yang kuat, akting brilian, dan pengarahan yang mengesankan, keduanya telah mencapai kehebatan yang langka. Kedalaman karakter, dinamika hubungan, dan pemilihan lokasi yang tepat semakin memperkuat daya tarik dan keunggulan film ini. Warisan mereka dalam budaya populer dan industri perfilman terus hidup hingga saat ini, mendorong generasi baru pembuat film untuk mengasah keterampilan mereka dan mengejar kesempurnaan yang serupa. The Godfather dan sekuelnya akan selalu diingat sebagai contoh sempurna dari kekuatan sinema yang abadi dan menginspirasi.

Rahasia Menghasilkan Uang dari Foto di Getty Images yang Harus Anda Ketahui!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun