“Boleh aja, barangkali nanti ada murid-murid dan jam-jam baru, ‘kan bisa dilempar ke instruktur yang baru.”
“Iya… iya…” kataku sambil mempertimbangkan, pada siapa lowongan ini kutawarkan.
Dalam hatiku ada dua opsi; mencomot salah-satu murid yang kuanggap mumpuni atau menggaet seorang kawan saja? Aku tertarik pada keduanya. Namun setelah dipikir-pikir, lowongan pekerjaan ini akan kutawarkan pada seorang kawan. Kebetulan dia pernah memberi signal ketertarikan untuk masuk ke LKP ini. Mudah-mudahan keputusan cepatku ini tepat! Sebagaimana kuputuskan siapa Presidenku kelak, welkom my presiden :) [*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H