Sekitar satu minggu  setelah lebaran, saya berkunjung ke rumah teteh (Kakak Perempuan) Saya yang berada di desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Bandung Barat. Teteh yang asli orang Cianjur menikah dengan pribumi daerah tersebut.
Kakak ipar saya bekerja sebagai perawat, profesi yang masih jarang ditemui untuk daerah tersebut. Di rumahnya, dia membuka tempat praktek kecil.
Ini adalah kali kesekian-nya saya berkunjung ke rongga. Maksud kedatangan saya kali ini seperti biasa silaturahmi dengan keluarga kakak ipar di sana, sekalian membantu proyek yang sedang dijalankan kakak ipar saya.
Selain bekerja sebagai tenaga medis, beliau juga memiliki beberapa usaha sampingan diantaranya membuka tempat kursus Bahasa Inggris dan Komputer.Â
Kakak menawarkan saya mengajar kelas Bahasa Inggris di sana. Untuk pembicaraan lebih lanjutnya saya berkunjung.
Rongga merupakan kecamatan dengan kawasan pertanian dan perkebunan. Beberapa penampakan alam diantaranya gunung Burangrang, perbukitan dan sungai. Panorama-panorama tersebut serta suhu udara  yang sangat sejuk membuat saya betah tinggal berlama-lama di sana.
Namun yang menjadi tantangan adalah perjalanan menuju ke rumah kakak terbilang ekstrim. Saya yang berangkat dari Cianjur memiliki dua opsi jalur, diantaranya.Â
Pertama jalur melewati Cimahi-Cililin trek yang aman dengan kondisi jalan tidak begitu krikil namun beresiko terkena macet dan waktu tempuh bisa mencapai 3-4 jam.
Jalur kedua yaitu melalui jalan saguling yang jarak tempuhnya mencapai 2,5 jam. Saya memutuskan untuk  melalui jalur saguling.