Aku terheran kenapa ayah menyuruhku mengunjungi perusahaan asuransi "hah emang kenapa kakak harus ke sana yah?"
"Bikin asuransi kendaraan, mobil kan belinya 'cash' otomatis asuransinya terpisah"
"Aduh.. ayah nanti-nanti lagi deh.." aku mengeluh
Ayah berkata "Kak, kakak itu kan baru belajar mengemudi, kakak waktu pake mobil ayah aja banyak goresan sama penyok nabrak ini itu"
"Yah itu kan waktu baru-baru sekarang kakak udah mahir kok"
Ayah kembali memperjelas alasannya "kak, itu sekarang udah jadi mobil kakak, otomatis mobil itu jadi tanggung jawab kakak, untuk mengantisipasi kalau nanti mobilnya penyok atau lebih parah 'amit-amit yah' semua kerusakan kakak yang tanggung. Ayah gak mau ikut campur sama kerusakannya. Satu titik penyok itu Rp 300.000 loh kak, bisa lebih juga. Untuk mengantisipasi harganya tidak terlalu mahal, daftarkan asuransi!"Â
 "Iya, ayah..nanti kakak izin dari kantor" aku terpaksa mengikuti keinginan Ayah.
Jam 10.30, di kantor
Aku lihat jam di dinding menunjukan tak beberapa lama lagi jam istirahat. Aku meminta izin kepada bos di jam istirahat nanti untuk mendatangi kantor asuransi. "Pak, Arini izin keluar kantor nanti di jam istirahat" si bos bertanya "mau kemana rin?"Â
"mau bikin asuransi kendaraan pak"
Kemudian Ibnu teman kantor ku berkata "pasti lu beli mobil, cash yah?" "Iya kok tahu"
Kemudian si bos menjelaskan "kalau mobil cash itu gak dapat asuransi, kecuali kalau beli kredit baru dapat"Â