Menonton film bisa jadi pilihan masyarakat dalam melepas kepenatan. Selain bepergian ke tempat wisata untuk tamasya, menonton film di layar lebar menjadi opsi lain untuk menghibur diri.Â
Biasanya setelah menonton orang-orang akan ter refresh pikirannya dan mendapatkan ide dari film yang ditonton.Â
Tak jarang orang akan terinspirasi untuk melakukan kegiatan serupa dengan film yang ditonton atau mengikuti fashion, jargon dan kebiasaan yang sama dengan aktor film sehingga menjadi Pop Culture.
Pop Culture atau budaya populer adalah istilah untuk suatu kegiatan yang sedang dinikmati oleh berbagai kalangan orang dalam waktu tertentu.
Berikut ini adalah 5 film terkenal dalam negeri yang memicu terbentuknya Pop Culture pada masanya
Ada Apa Dengan Cinta?
"Terus salah siapa? Salah gue? Salah temen-temen gue?" satu dari sekian dialog dari Cinta yang sering diikuti para remaja saat itu.Â
"Ada Apa Dengan Cinta?" Film yang rilis tahun 2000 dan disutradarai oleh Rudi Soedjarwo ini mengisahkan tentang drama cinta dan persahabatan anak sekolah dengan Cinta diperankan Dian Sastro dan Rangga diperankan Nicholas Saputra sebagai dua tokoh utamanya.Â
AADC berhasil membangkitkan kembali dunia perfilman Indonesia yang sebelumnya telah mati suri dengan total pendapatan Rp 24 Miliar dan menjadi tolak ukur drama percintaan selanjutnya.Â
"Ekskul mading menjadi populer dikalangan sekolah terutama di tingkat SMA."
Film ini juga banyak menginspirasikan anak-anak remaja pada masanya dari mulai gaya cool Rangga, Rambut lurus panjang terurainya Cinta.Â
Ekskul mading menjadi populer dikalangan sekolah terutama di tingkat SMA. Ada pun pada saat adegan Cinta dan teman-teman menari menjadi referensi perempuan remaja saat tampil di acara pentas seni sekolah.
Catatan Akhir Sekolah
Salah satu film yang menjadi favorit anak muda pada masanya, karena dibintangi oleh Vino G Bastian sebagai Arian, Marcel Chandrawinata sebagai Alde dan Ramon Y Tungka  sebagai Agni.Â
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo berkisah tentang tiga orang sahabat yang ingin mengabadikan momen-momen di Sekolah melalui film dokumenter sebagai karya terakhir mereka di masa sekolah.Â
Film rilisan tahun 2005 itu telah menginspirasi anak remaja SMA melakukan hal yang serupa dalam rangka untuk mengenang masa putih-abu.
Di tahun 2022 akhir, CAS telah di remake dalam bentuk series yang ditayangkan di salah satu Web TV  berjumlah sebanyak 10 episode. Salah satu aktor utama dari versi film  menjadi cameo di versi series nya.
5CM
Diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Donny Dhirgantoro dan dibesut oleh Rizal Mantovani. 5CM berceritakan tentang 5 sahabat sejak duduk di bangku SMA.Â
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, mereka melakukan petualangan yang tak terlupakan dengan mendaki salah satu gunung tertinggi Indonesia yaitu Mahameru.
Setelah penayangannya di penghujung 2012, film tersebut secara tidak langsung membuat antusias masyarakat untuk mendaki gunung meningkat. Hingga saat ini mendaki gunung menjadi kegiatan favorit kalangan anak muda.
Pada tahun 2020 Donny Dhirgantoro merilis sekuel dari Novelnya dengan judul "5CM: Aku, kamu, samudera dan Bintang-Bintang".
Filosofi Kopi Â
Berawal dari cerpen dengan judul yang sama karangan Dee Lestari lalu diadaptasi ke layar lebar pada tahun 2015. Filosofi Kopi bercerita tentang dua orang sahabat menjalankan bisnis kedai kopi bersama.Â
Dalam mempertahankan bisnisnya, mereka menghadapi berbagai rintangan seperti terlilit hutang, fasilitas kedai yang kurang serta konflik internal lainnya. Namun, tiap rintangan mereka lewati sehingga membuat bisnis mereka maju dan bercabang.
Dari film ini kalangan muda yang awalnya hanya penikmat kopi mulai belajar meracik.
Berkat film tersebut juga banyak pengusaha muda tergerak membuka kedai kopi yang saat ini bertebaran, hingga di kota kecil pun ada di mana-mana, berimbas bertambahnya orang yang gemar ngopi.
Dilan 1990
Novel lainnya yang diadaptasi ke layar lebar, Dilan karya Pidi Baiq. Iqbal Ramadhan berhasil memerankan sosok remaja nakal namun puitis itu dengan baik. Membuat karakter Dilan sontak digemari, terlebih dari kalangan remaja.Â
Fashionnya yang menggunakan setelan jaket jeans biru muda dan coklat di bagian leher diikuti banyak pelajar laki-laki sekitar tahun 2018 tak lama setelah filmnya rilis.Â
Selain fashion, orang-orang pun banyak berburu motor klasik seperti yang digunakan Dilan saat membonceng Milea di kala Hujan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H