Mohon tunggu...
Sandi
Sandi Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menjadi calon guru dan petani sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Kecenderungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Akademik

22 September 2024   15:25 Diperbarui: 22 September 2024   15:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pengelompokkan Gaya Belajar)

Abstract

Setiap peserta didik mempunyai kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda, seringkali pendidik tidak mengetahui kecenderungan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didiknya dan berakibat pada pemahaman dan informasi yang diserap pada saat pembelajaran menjadi tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademik di SD Negeri Bhayangkara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif jenis korelasional atau hubungan. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik SD Negeri Bhayangkara dengan jumlah 53 peserta didik terdiri dari peserta didik kelas III dan IV. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner (angket) dan melihat hasil asesmen tengah semester (ATP) genap tahun 2023 sd 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademik sesuai dengan ketentuan besarnya nilai signifikansi adalah lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, yang mana artinya berkorelasi atau mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan dalam nilai koefisien korelasi diketahui sebesar 0,433 mempunyai nilai korelasi hubungan yang cukup Diketahui hasil dari analisis kecenderungan gaya belajar peserta didik yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual , gaya belajar aunditori. Dan gaya belajar kinestetik. Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik pentingnya memberikan pembelajaran yang sesuai dan kebutuhan berdasarkan gaya belajar bagi peserta didik, sehingga meningkatkan prestasi akademik peserta didik berupa hasil belajar.

Keywords: Kecenderungan Gaya Belajar, Prestasi Akademik, Sekolah Dasar

A. Pendahuluan

Seorang pendidik dituntut dapat mengelola kelas dan mengetahui kondisi karakteristik dari peserta didik, setiap peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangan yang pastinya tidak sama. Menurut (Marpaung, 2021) gaya belajar adalah sebuah gabungan bagaimana peserta didik menyerap, menyusun, dan mengolah informasi yang telah diterima saat pembelajaran di sekolah. Pendidik dan orang tua dapat menjadi mentor atau pembimbing bagi peserta didik dalam mengetahui kecenderungan gaya belajar. Pembelajaran di sekolah menyediakan berbagai macam gaya belajar dari keseluruhan tersebut peserta didik mempunyai satu jenis gaya belajar yang mendominasi dan bersifat khas (Mudjiran, 2021). 

Variasi pendidik dalam mengelola kelas dapat disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik, ada tiga gaya belajar peserta didik, yaitu (1) gaya belajar visual meliputi kecakapan peserta didik memperagakan lebih tinggi dibandingkan menjelaskan, (2) gaya belajar auditori, meliputi peserta didik menguasai kecakapan berbicara lebih dominan dan umumnya peserta didik susah untuk menyerap informasi secara langsung baik dalam bentuk tulisan dan membaca, dan (3) gaya belajar kinestetik, meliputi kecenderungan peserta didik dominan belajar secara langsung melalui praktek, dengan demikian peserta didik dengan gaya belajar ini dapat langsung memahami informasi tanpa harus membaca ulang (Aldiyah, 2021, p. 10).

          Menurut Astawa dan Adnyana (2018) prestasi belajar adalah bukti keberhasilan belajar peserta didik dalam berpikir dan bertindak selama mengikuti pembelajaran. Peserta didik yang tergolong ke dalam berprestasi akademik tinggi dan rendah menunjukkan nilai-nilai di bawah batas minimal prestasi belajar. Sekolah mempunyai indikator prestasi belajar secara akademik yang dilihat melalui kelulusan pada mata pelajaran tertentu. Tinggi dan rendah prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai variabel, tidak semua peserta didik mendapatkan prestasi belajar akademik tinggi dan terdapat peserta didik dengan prestasi akademik rendah. Variabel yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik adalah dari dalam peserta didik meliputi motivasi belajar, perhatian, gaya belajar, kemampuan menyimak dan penalaran, sedangkan untuk variabel selanjutnya adalah pendidik meliputi kemampuan komunikasi pendidik dengan peserta didik, kemampuan pendidik dalam memotivasi peserta didik, dan kemampuan dalam mengkoordinasikan peserta didik (Restian, 2020).           

          Berdasarkan permasalahan yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui gaya belajar peserta didik memungkinkan peserta didik dalam menerima, mengelola, dan memahami informasi yang disampaikan oleh pendidik secara lebih baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lestariwati, Mushafanah, dan Kiswoyo (2021) gaya belajar peserta didik sangat bervariasi, setiap gaya belajar tersebut terdapat satu gaya belajar yang dominan dari setiap peserta didik sehingga perlu menganalisis gaya belajar peserta didik guna mengetahui gaya belajar yang tepat untuk peserta didik, apabila pendidik salah dalam memberikan gaya belajar maka berimbas kepada kurang maksimalnya potensi peserta didik.

B. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademik yang dilaksanakan di kelas III dan IV. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bhayangkara pada peserta didik kelas III dan IV yang berjumlah 53 peserta didik. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari angket kecenderungan gaya belajar terhadap peserta didik (variabel X), dan prestasi akademik peserta didik berupa nilai asesmen tengah semester (variabel Y). Hasil dari penelitian yang diperoleh dideskripsikan secara rinci untuk menggambarkan data yang diperoleh dari jawaban responden untuk mengenai hubungan kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademik peserta didik kelas IV yang dihitung menggunakan IBM SPSS Statistics 25.

Kecenderungan gaya belajar peserta didik dilihat berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada peserta didik dengan jumlah soal sebanyak 27 soal yang dimana 9 soal dengan kriteria gaya belajar visual (V), 9 soal gaya belajar auditori (A), dan 9 soal dengan gaya belajar kinestetik (K). 

Tabel 2. Pengelompokkan Gaya Belajar

Pengelompokkan kecenderungan gaya belajar diketahui memiliki 6 kelompok dan masing-masing kode diantaranya kode 1 visual dan kinestetik (VK), kode 2 visual, auditori, dan kinestetik (VAK), kode 3 visual dan auditori (VA), kode 4 auditori dan kinestetik, kode 5 auditori (A), dan kode 6 kinestetik (K). Diketahui hasil kecenderungan gaya belajar kelompok VK memiliki jumlah 13 orang dengan persentase 25%, kelompok gaya belajar VAK memiliki jumlah 22 gaya belajar dengan persentase 42 %, kelompok gaya belajar VA memiliki jumlah 8 orang dengan persentase 15 %, kelompok gaya belajar AK memiliki jumlah 3 orang dengan persentase 6 %, kelompok gaya belajar A memiliki jumlah 3 orang dengan persentase 6 %, dan kelompok gaya belajar K memiliki jumlah 4 orang dengan persentase 8 %. Hasil tertinggi apabila dilihat berdasarkan pengelompokkan kecenderungan gaya belajar yaitu kelompok visual, auditori, dan kinestetik (VAK) memiliki jumlah 22 orang dengan persentase 42 % dan kelompok terendah yaitu auditori (A) dan kinestetik (K) memiliki jumlah 3 peserta didik dengan persentase 6 %. Adapun uji yang dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 25 sebagai berikut.

  • Uji Prasyarat

Uji prasyarat dalam suatu penelitian digunakan untuk menentukan statistik dalam kegiatan menganalisis data. Menurut Sugiyono dalam (Supuwiningsih et al., 2022, p. 28) jenis asumsi distribusi terdiri dari statistik parametrik dan statistik non parametrik, statistik parametrik merupakan statistik yang digunakan menganalisis data interval atau rasio yang berdistribusi normal, sedangkan statistik non parametrik data yang dianalisis tidak berdistribusi normal dengan demikian sebelum melakukan pengujian pada hipotesis dilakukan uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas.

  • Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini melihat apakah data yang digunakan berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik parametrik Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan persyaratan data yang digunakan dalam penelitian ini skor menunjukkan bahwa nilai recidual dari data tersebut lebih besar dari 0,05 (0,007>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kecenderungan gaya belajar dengan prestasi akademik peserta didik berdistribusi normal atau dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan uji normalitas data.

  • Uji Linearitas

Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel (X) dan variabel (Y) sehingga diperoleh hasil akhir apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linear atau tidak (Wartini 2022). Berdasarkan persyaratan data yang digunakan dalam penelitian ini harga signifikansi besar dari 0,05 (0,971>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear.

  • Analisis Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan korelasi kendalls tau-b untuk menjawab hipotesis penelitian dengan program IBM SPSS Statistics 25. Berdasarkan ketentuan menurut Mulya & Agustryani (2020) diketahui bahwa nilai probabilitas p < 0,05, berarti berkorelasi atau mempunyai hubungan apabila mempunyai nilai p > 0,05 berarti tidak berkorelasi atau tidak mempunyai hubungan. Sesuai dengan ketentuan diatas besarnya nilai signifikansi adalah lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, yang mana artinya berkorelasi atau mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan dalam nilai koefisien korelasi diketahui sebesar 0,433 mempunyai nilai korelasi hubungan yang cukup. 

Dengan demikian pentingnya mengetahui karakteristik dari peserta didik berupa kecenderungan gaya belajar dan kecerdasan intelegensi sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi pendidik dan orang tua dalam menentukan strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar akan meningkatkan pemahaman peserta didik terkait dengan informasi yang hendak diterima kemudian dikelola dan diserap, selain itu pendidik dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sesuai dengan waktu serta suasana berdasarkan karakteristik dari setiap peserta didik.

C. Kesimpulan

Kecenderungan gaya belajar dengan prestasi akademik peserta didik di SD Negeri Bhayangkara memiliki 6 kelompok dan masing-masing kode diantaranya kode 1 visual dan kinestetik (VK), kode 2 visual, auditori, dan kinestetik (VAK), kode 3 visual dan auditori (VA), kode 4 auditori dan kinestetik, kode 5 auditori (A), dan kode 6 kinestetik (K). Diketahui hasil kecenderungan gaya belajar kelompok VK memiliki jumlah 13 orang dengan persentase 25%, kelompok gaya belajar VAK memiliki jumlah 22 gaya belajar dengan persentase 42 %, kelompok gaya belajar VA memiliki jumlah 8 orang dengan persentase 15 %, kelompok gaya belajar AK memiliki jumlah 3 orang dengan persentase 6 %, kelompok gaya belajar A memiliki jumlah 3 orang dengan persentase 6 %, dan kelompok gaya belajar K memiliki jumlah 4 orang dengan persentase 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademik peserta didik di SD Negeri Bhayangkara memiliki kategori sangat kuat. Berdasarkan uji hipotesis penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecenderungan gaya belajar dengan prestasi akademik peserta didik di SD Negeri Bhayangkara dengan nilai koefisien korelasi tingkat hubungan yang sangat kuat dan kecenderungan gaya belajar memberikan pengaruh sebesar 26,4 % dan 73,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Diketahui hasil dari analisis kecenderungan gaya belajar peserta didik dengan prestasi akademi. Dengan demikian mengetahui kecenderungan gaya belajar peserta didik dapat memberikan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai berdasarkan pengelompokkan kecenderungan gaya belajar peserta didik yang dilakukan di sekolah atau di rumah, sehingga proses menerima, mengelola, dan menyimpan informasi menjadi tepat dengan waktu belajar peserta didik serta suasana belajar yang sesuai bagi peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun