Pertanyaan lama saya kembali muncul. Apakah umat di Vihara itu murni turun-temurun semenjak jaman Mataram, atau --lagi-lagi-- baru muncul pasca kedatangan kaum Tionghoa di era kerajaan Islam?
Saya coba lagi Googling, jawabannya ternyata bukan kedua-duanya. menurut http://www.harianjogja.com/baca/2009/05/08/kesahajaan-waisak-di-vihara-giriloka-132548  komunitas umat Buddha di Perbukitan Menoreh baru tumbuh pasca kemerdekaan RI, bukan di era kejayaan Hindu-Buddha dan bukan pula oleh kaum Tionghoa. Tokoh pendirinya pun juga adalah seorang Pandita berdarah Jawa, Aris Munandar.
Rasanya belum lengkap jika saya tidak melakukan studi lapangan langsung. Sayangnya sampai saat ini hal itu belum bisa saya lakukan. saya harap bisa segera menuju ke Vihara itu jika ada waktu. Dan untuk saudara-saudara saya umat Buddha, saya yang beragama Katolik ini sangat ingin berdialog mengenai sejarah Buddha, terutama pasca runtuhnya era Hindu-Buddha: Dimana mereka? Mengapa hanya Hindu yang bertahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H