Mohon tunggu...
Chai Ting Ting
Chai Ting Ting Mohon Tunggu... -

Apa adanya saya... :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beribadah dengan Ikhlas

7 Agustus 2011   17:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu senja yang damai, diantara hembusan angin sore yang menyejukan, dan ditemani lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang terdengar dari Musholla kecil disebuah desa. Seorang anak perempuan berjalan dengan riang gembira menuju rumahnya, dengan senyum dari bibir mungilnya sambil membawa tas kecil berisi kitab suci, wajahnya begitu sumringah sampai-sampai kerudung miringnya pun tak ia perdulikan ... :D .   "Assalamu 'alaikum warohmatulloohii.. wabarokaaatuh.. hehe.."

"Wa 'alaikum salam warohmatullah wabarokatuh... eh.. cucu nenek Maeroh udah pulang, senang banget keliatan nya, gimana ngaji nya hari ini ? " ... Nyi Yabi sampai merasakan aura bahagia yang kini menyelimuti hati cucunya itu.

"hehe.. Seneng nek, walaupun puasa baru 5 hari tapi aku udah selesai beberapa Juz Al-qur'an ngalahin temen-temen yang lain"

"wah.. hebat , cucu nenek emang pinter, emangnya kamu ngaji udah sampai Juz keberapa sih ?"

"mm... Maeroh ga mau jawab, nek "

"loh.. kenapa ? "

"tadi kata pa Ustad, kalo kita ibadah mesti ikhlas, ibadahku adalah urusanku dengan Tuhanku, Nenek ga perlu tahu, karena kalo nenek tahu, nanti pahala ikhlas Maeroh bisa hilang"

"loh.. tadi kamu kan udah bilang ngalahin teman-teman kamu, berarti kamu pamer donk sama nenek" .. Nyi Yabi menggoda cucunya sambil mencubit pipi mungil Maeroh.

"hehe.. tadi ketelepasan nek.. namanya juga baru belajar, maklum ya nek"

"ya sudah sekarang ganti baju, trus bantuin nenek siapin makanan buat kita buka puasa" ...seloroh Nyi Yabi sambil mengelus kepala Maeroh.

"emm" ... Maeroh mengangguk pasti tanda mengerti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun