Meskipun pentingnya peran keluarga dalam donor ginjal, ada beberapa hambatan yang dihadapi keluarga dalam mengambil keputusan tersebut. Beberapa hambatan meliputi:
a. Aspek Emosional: Keputusan untuk menjadi pendonor dapat menimbulkan beban emosional bagi keluarga, terutama jika ada ketakutan akan risiko atau komplikasi yang mungkin terjadi pada pendonor.
b. Keputusan Bersama: Keputusan menjadi pendonor tidak hanya diputuskan oleh calon pendonor saja, tetapi juga melibatkan seluruh keluarga. Proses pengambilan keputusan bersama ini kadang memerlukan waktu dan pertimbangan yang matang.
c. Ketidaksetujuan: Terkadang, anggota keluarga mungkin tidak setuju dengan keputusan untuk menjadi pendonor, yang dapat menyebabkan ketegangan dalam keluarga.
5. Upaya Meningkatkan Kesadaran tentang Donor Ginjal
Untuk meningkatkan tingkat donor ginjal di Indonesia, perlu ada upaya meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya donor ginjal.Â
Lembaga kesehatan dan organisasi masyarakat dapat berperan aktif dalam menyosialisasikan informasi tentang donor ginjal dan mengatasi berbagai miskonsepsi yang ada di masyarakat.
6. Pentingnya Ketersediaan Data dan Informasi yang Akurat
Penting bagi lembaga terkait untuk menyediakan data dan informasi yang akurat tentang donor ginjal, baik mengenai proses donor, manfaat, dan risiko yang terlibat.Â
Data statistik yang terperinci tentang jumlah pendonor dan penerima ginjal juga harus tersedia untuk mengukur dan menganalisis tren donor ginjal di Indonesia.
7. Peran Lembaga Kesehatan dan Masyarakat